Pasca Banjir, Ini PR yang Akan Dikerjakan Gubernur Kaltara

Pasca Banjir, Ini PR yang Akan Dikerjakan Gubernur Kaltara
Banjir yang merendam Ibu Kota Kaltara, Tanjung Selor, beberapa hari yang lalu. Foto: Dokumen JPNN.com

jpnn.com - TANJUNG SELOR – Tanggap darurat banjir telah dicabut oleh Pemerintah Kabupaten Bulungan. Namun, Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) masih terus memikirkan proses penanganan pasca bencana banjir di lima kecamatan di Bulungan, terkhusus di Ibu Kota Kaltara, Tanjung Selor.

Penjabat Gubernur Kaltara Irianto Lambrie pun telah menginstruksikan melalui Sekprov Kaltara Badrun untuk segera mengumpulkan data-data terperinci perihal dampak yang terjadi akibat bencana banjir yang melanda Bulungan hampir sepekan.

Data-data yang dimaksudkan terkait dokumentasi dan laporan pertanggungjawaban, serta data-data akurat tentang jumlah rumah penduduk, sarana perkantoran, rumah ibadah, sekolah, serta fasilitas umum lainnya yang mengalami kerusakan sedang, berat, hingga kerusakan yang parah.

“Data-data terkait kondisi banjir beserta dampaknya harus segera dikumpulkan. Jika data tersebut sudah terkumpul, maka Pemprov tentu akan segera mengambil langkah-langkah penanganan pasca tanggap darurat banjir,” sebut Irianto, Senin (16/2).

Data-data yang terhimpun, lanjut dia, akan dilaporkan ke sejumlah kementerian, bahkan kepada Presiden Joko Widodo. Diharapkan, pemerintah pusat juga dapat turun tangan melakukan penataan kembali sendi-sendi pembangunan di Bulungan khususnya di ibu kota pasca bencana banjir melanda. Selain ke kementerian, data-data juga akan dilaporkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Jakarta.

Sebab, berkaca dari pengalaman banjir kali ini, BPBD daerah baik provinsi Kaltara maupun Kabupaten Bulungan masih mengalami keterbatasan, khususnya dalam proses penanganan bencana.

“Tentu laporan ke BPBD akan tertuju pada kurangnya sarana dan prasarana di BPBD Kaltara. Mudah-mudahan ke depan, BNPB dapat membantu peralatan evakuasi seperti perahu karet. Demikian juga perlengkapan dapur umum, tenda darurat, alat penerangan dan alat pemompa air. Begitu juga dengan kementerian terkait, sesuai dengan bidang masing-masing,” sebutnya.

Hal mendasar yang juga menjadi perhatian Pemprov yakni pembenahan infrastruktur pendidikan dan jaringan jalan. Gubernur juga mengharapkan, Pemkab Bulungan dapat segera mengumpulkan dan menyampaikan data resmi jumlah jaringan jalan dan sekolah yang rusak akibat terjangan banjir.

TANJUNG SELOR – Tanggap darurat banjir telah dicabut oleh Pemerintah Kabupaten Bulungan. Namun, Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News