PascaBom Surabaya, Tito Klaim Sudah Tangkap Ratusan Teroris

jpnn.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengaku jajaran Detasemen Khusus 88 Antiteror terus bekerja keras usai serangan bom di Surabaya beberapa waktu lalu.
Bahkan, hingga hari ini Senin (16/7), sudah ada ratusan teroris yang ditangkap.
“Ini sudah ada 200-an (terduga teroris ditangkap) sejak bom Surabaya, 20 di antaranya diberikan tindakan tegas (tembak mati),” kata Tito di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Senin.
Dia menuturkan, penangkapan teroris yang baru-baru ini dilakukan seperti di Yogyakarta dan Indramayu, semuanya merupakan pengembangan dari bom di Surabaya.
"Pengembangan kasus bom Surabaya ada 194 (pelaku) plus kemarin tiga tertembak jadi 197. Kemudian di Indramayu ya itu sudah ditangkap lagi ada sembilan lanjutan dari dua orang yang mau menyerang Polres," tutur Tito.
Tito menjelaskan, tindakan tegas jajarannya merupakan salah satu cara untuk membuat para anggota kelompok teroris di Indonesia menjadi jera. Pasalnya, terduga teroris bukanlah pelaku kejahatan biasa, sehingga, penindakannya harus dengan cara yang luar biasa.
"Kami berhadapan bukan dengan pelaku biasa, pelaku yang mereka siap mati. Oleh karena itu, jangan mengambil resiko. Kalau mereka mengancam petugas, menbahayakan masyarakat itu diatur PBB," papar Tito.
Sebelumnya diketahui, pascaledakan bom yang terjadi di Surabaya pada awal Mei 2018 lalu, sempat terjadi ledakan di Rumah Susun (Rusun) belakang Polsek Taman Sepanjang, Sidoarjo.
Tindakan tegas jajarannya merupakan salah satu cara untuk membuat para anggota kelompok teroris di Indonesia menjadi jera.
- Mendagri Tito Pidato di Global Security Forum di Qatar
- Ormas Kebablasan Bukan Diselesaikan dengan Revisi UU, tetapi Penegakan Hukum
- Jadi Irup Hari Otda 2025, Sekda Sumsel Sampaikan Pesan Penting Mendagri Tito, Simak
- Kemendagri dan Pemerintah Denmark Siap Kerja Sama untuk Memperkuat Pemadam Kebakaran
- Mendagri Minta Pemkot Palembang Manjakan Masyarakat dengan Fasilitas Mirip Singapura
- Percepatan Pengangkatan PPPK & CPNS 2024, BKN Minta Usulan Jangan Mepet