Pascakericuhan Lapas Perempuan Pontianak, Juleha: Kami Masih Bersiaga

Pascakericuhan Lapas Perempuan Pontianak, Juleha: Kami Masih Bersiaga
Kepala Lapas Perempuan Klas II A Pontianak, di Kalimantan Barat, Juleha mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih bersiaga pascakericuhan, Selasa sore (28/9) karena penolakan warga binaan dampak dilakukan razia handphone oleh petugas Lapas. (Foto ANTARA/HO)

jpnn.com, PONTIANAK - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Klas II A Pontianak ricuh, Selasa (28/9) sore. 

Kericuhan terjadi akibat para warga binaan menolak razia handphone yang dilakukan oleh petugas lapas. 

"Hingga saat ini kami masih bersiaga, antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Kepala Lapas Perempuan Klas II A Pontianak Juleha, Rabu (29/9), di Pontianak. 

Menurut Juleha, kericuhan tersebut mengakibatkan kerusakan pada beberapa fasilitas Lapas Perempuan Klas II Pontianak. 

Di antaranya, fasilitas wartel khusus atau alat komunikasi warga binaan dengan keluarga sebagai kompensasi karena warga binaan tidak boleh menggunakan atau memiliki handphone, kemudian meja dan kursi, serta beberapa titik CCTV.

Dalam kericuhan itu, tidak ada petugas lapas yang menjadi korban. 

"Alhamdulillah tidak ada petugas kami yang menjadi korban kekerasan dari kericuhan tersebut," kata Juleha.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwilkumham Kalimantan Barat Eka Jaka Riswantara menyatakan kericuhan di Lapas Perempuan Pontianak sudah bisa diatasi dan tidak ada korban kekerasan di pihak petugas.

Kepala Lapas Klas II A Pontianak Juleha menegaskan pihaknya masih bersiaga pascakericuhan di lapas tersebut pada Selasa (28/9) sore. Kericuhan terjadi akibat warga binaan menolak razia handphone yang dilakukan petugas lapas. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News