Pascateror Berdarah di Gereja, PM Prancis Tetapkan Status Keamanan Level Tertinggi
Kamis, 29 Oktober 2020 – 22:47 WIB

Polisi memadati Gereja Notre Dame di Nice, Prancis, setelah seorang pria berpisau membunuh dua orang dan melukai sejumlah lainnya, Kamis (29/10). Foto: Reuters
Estrosi mengatakan pelaku terus menyerukan kata "Allahu Akbar", meskipun ia telah ditahan oleh anggota kepolisian.
"Cukup!" kata Estrosi. "Ini waktunya bagi Prancis untuk bertindak tegas demi menghapus aksi fasisme Islam di wilayah kami," kata dia.
Sejumlah wartawan di lokasi menyebut polisi bersenjata lengkap dengan pistol otomatis berjaga di sekitar gereja, yang berlokasi di pusat perbelanjaan Jean Medecin, Nice.
Sejumlah ambulans dan kendaraan pemadam kebakaran juga terlihat siaga di lokasi teror.
Selepas kejadian, sejumlah negara turut menyatakan solidaritas dan menyampaikan dukungan bagi Prancis. (reuters/ant/jpnn)
Pascateror berdarah di gereja Notre Dame, Nice, pemerintah Prancis langsung menetapkan status peringatan keamanan ke level tertinggi.
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha
BERITA TERKAIT
- Sekjen PBB Tegaskan Serangan Israel Pelanggaran Terhadap Kedaulatan Suriah
- Uni Eropa Mendesak Israel Segera Cabut Blokade & Buka Akses Bantuan ke Gaza
- Dukung Pernyataan Menlu Sugiono, Wakil Ketua MPR: ICJ Harus Hentikan Kejahatan Israel
- Irlandia Desak Israel segera Buka Blokade ke Gaza
- 2 Mei 1945 dan Kisah Muslim Pahlawan Pengibar Bendera Palu Arit
- Kuliah Umum di Universiti Malaya, Ibas Bahas Geopolitik, Geoekonomi dan Kekuatan ASEAN