Paskibra Pembawa Baki Sempat tak Direstui Ayahnya

Paskibra Pembawa Baki Sempat tak Direstui Ayahnya
Shelty Julia Palimbunga, siswi SMA Negeri 3 Tarakan. Foto: Nur Jum/Radar Tarakan/JPNN.com

Ayahnya sempat tidak percaya dengan kemampuan putrinya itu. Namun berkat kerja keras dan usaha yang ia perjuangkan, serta dukungan dari sahabat-sahabatnya, Shelty pun berhasil mendapatkan restu dari sang ayah. Akhirnya dia berhasil terpilih menjadi Paskibra Kota Tarakan.

“Awalnya saya masuk paskibra itu belum disetujui orang tua, apa lagi bapak. Tapi berkat tekat aku dan dukungan dari sahabat-sahabat yang selalu menssuport aku, akhirnya aku bisa terpilih jadi Paskibra Kota Tarakan,” ucap gadis remaja kelahiran Tarakan 17 Juli 2001 ini.

Anak kedua dari empat bersaudara ini mengaku seolah tidak pernah percaya, dari 200 peserta tes yang begitu ketat dan susah, dirinya lah yang terpilih menjadi anggota Paskibra Kota Tarakan. Bahkan dipercaya sebagai pembawa baki.

Tes yang dijalani Shelty pun tidak mudah. Mulai tes tertulis, tes fisik, hingga tes psikotes pun ia jalani dengan peserta Paskibra lainnya.

“Perjuangan sangat berat karena yang ikut seleksi itu ada 200 siswa-siswi se-Kota Tarakan, dan yang terpilih 42 orang. Dua belas orang di provinsi dan 30 orang di Kota Tarakan,” ungkapnya.

Shelty Julia Palimbunga merupakan anak dari pasangan Matius Kleswanto dan Dorce Palimbunga. Anak ini tergolong rajin dan cerdas.

Karena di sekolah ia selalu masuk peringkat sepuluh besar di kelasnya. Selain itu ia juga termasuk anak yang aktif, ceria, dan mudah bergaul.

“Saya sih sama saja seperti anak-anak yang lain, tapi aku lebih suka ngumpul atau nongkrong sama teman-teman kalau lagi tidak ada PR,” ucap gadis berwajah manis ini.

Shelty Julia Palimbunga, siswi SMA Negeri 3 Tarakan, Kaltara, terpilih menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Merah Putih (Paskibra).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News