Pastikan Tidak Ada Sontekan Massal

Kemendikbud Menyikapi Bocornya Soal Ujian di Jatim

Pastikan Tidak Ada Sontekan Massal
Pastikan Tidak Ada Sontekan Massal

jpnn.com - JAKARTA - Kepolisian Surabaya telah membongkar kasus kebocoran soal ujian nasional (UNAS) SMA di Lamongan, Jawa Timur. Rentetan kebocoran itu, beredar kunci jawaban ujian di Lamongan hingga ke Surabaya.

Meskipun begitu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memastikan tidak ada sontekan massal di siswa.
 
Pernyataan tegas itu disampaikan Wamendikbud Bidang Pendidikan Musliar Kasim tadi malam. Dia menegaskan bahwa kebocoran soal ujian dan peredaran kunci jawaban, belum tentu diikuti kasus sontekan oleh siswa peserta ujian.

"Saya tegaskan contekan massal di Lamongan maupuan di Surabaya tidak ada," ujar mantan rektor Universitas Andalas (Unand) Padang itu.
 
Musliar berani menyimpulkan tidak ada sontekan, karena berdasarkan dari analisis yang mereka lakukan. Musliar menyebutkan bahwa dari hasil analisis unas yang mengamati pola jawaban siswa, tidak terlihat indikasi sontekan massal. "Pola jawaban siswa tidak sama dan nilai unasnya tidak terlalu tinggi," paparnya.
 
Meskipun sudah berkesimpulan tidak ada sontekan massal, Musliar mengatakan pengusutan kebocoran soal ujian di Jatim tidak berhenti. Dia mengatakan Kemendikbud terus berharap kepada jajaran kepolisian untuk mengusut tuntas hingga ketemu seluruh pelakunya.
 
Musliar mengatakan, Kemendikbud sampai sekarang masih menunggu laporan pengusutan terkini dari jajaran kepolisian di Surabaya. "Kita akan selidiki terus, kalau memang ada guru yang terlibat kita akan beri sanksi," katanya.
 
Sementara itu Inspektur Jenderal (Irjen) Kemendikbud Haryono Umar menuturkan, sudah menerjunkan tim investigasi ke Lamongan, Jatim. Tujuannya adalah untuk memastikan hasil pengembangan yang telah dilakukan oleh jajaran kepolisian. "Tim sampai malam ini masih di lokasi. Kita tunggu laporannya dari mereka," ujar Haryono.
 
Terkait dengan hasil unas jenjang SMA, Kemendikbud tampak memilih hati-hati dengan terus menyebut tidak ada persoalan. Pasalnya Jumat besok (16/5) adalah jadwal penyerahan hasil pemindaian dan scoring unas SMA kepada panitia SNM PTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) 2014.
 
Jika Kemendikbud menyebutkan ada kejanggalan atau kecurangan dalam jawaban siswa, tentu jadwal penyerahan nilai kepada panitia SNM PTN bisa kacau. Pengumuman SNM PTN maupun pengumuman kelulusan unas yang saling terkait, bisa dipastikan mundur karena harus dilakukan ujian ulangan akibat sontekan massal.
 
"Sampai sekarang jadwal masih on the right track. Pengumuman kelulusan SNM PTN tetap sesuai jadwal pada 27 Mei nanti," kata Sekretaris Pokja SNM PTN Bambang Hermanto.

Sementara Kepala Pusat Informasi dan Humas (PIH) Kemendikbud Ibnu Hamad mengatakan, pengumuman kelulusan unas SMA juga tetap sesuai pada 20 Mei. (wan)


JAKARTA - Kepolisian Surabaya telah membongkar kasus kebocoran soal ujian nasional (UNAS) SMA di Lamongan, Jawa Timur. Rentetan kebocoran itu, beredar


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News