Pasukan TNI dan Polri Terus Mempersempit Ruang Gerak DPO MIT 

Pasukan TNI dan Polri Terus Mempersempit Ruang Gerak DPO MIT 
Satgas Madago Raya gabungan TNI dan Polri melakukan penyisiran dan pemburuan sisa DPO MIT Poso di wilayah operasi Madago Raya, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. ANTARA/Kristina Natalia

jpnn.com, POSO - Satuan Tugas Madago Raya gabungan TNI dan Polri terus memburu anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), yang masuk dalam pencarian orang (DPO).

Satgas Madago Raya rutin menggelar razia di wilayah operasi pengejaran anggota MIT di Kabupaten Poso, Sigi, dan Parigi Moutong. Razia ini dilakukan untuk membatasi ruang gerak pada anggota MIT Poso.   

Razia itu bukan hanya ditujukan kepada sisa DPO MIT, melainkan juga untuk simpatisan teroris yang sampai saat ini masih membantu para buron tersebut dalam hal informasi maupun logistik.

"Razia ini sekaligus mempersempit gerak DPO maupun simpatisannya,’’ kata Wakil Kepala Satgas Humas Operasi Madago Raya AKBP Bronto Budiyono melalui sambungan telepon di Poso, Minggu (26/12).

Perwira menengah Polri itu mengatakan bahwa bukan hanya jelang Natal dan Tahun Baru saja Satgas Madago Raya melakukan razia.

“Pada hari-hari lain juga, Satgas Madago Raya melakukan razia,” ujarnya. 

Dalam razia rutin itu, personel gabungan TNI dan Polri memeriksa satu per satu kendaraan dan warga yang melintas daerah tersebut. "Minggu ini, pada Kamis (23/12) ada razia yang dilakukan oleh sekitar 30 personel Polres Sigi. Setiap warga yang melintas di jalur Trans Palu-Kulawi akan diperiksa, mulai dari kendaraan sampai barang bawaan,’’ ujarnya. 

Berdasar data pihak kepolisian, jumlah teroris MIT tersisa empat orang.

Satuan Tugas Madago Raya gabungan TNI dan Polri terus memburu anggota MIT Poso yang masuk DPO. Berdasar data, sisa anggota MIT ialah sebanyak empat orang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News