Pasukan TNI di Kongo Siaga Satu

Konflik Bersenjata Terus Memanas

Pasukan TNI di Kongo Siaga Satu
Foto : REUTERS/Finbar O'Reilly
JAKARTA - Pasukan TNI yang tergabung dalam pasukan perdamaian PBB di Kongo dihadapkan pada situasi sulit. Posisi mereka kini siaga satu karena kondisi di negara tepian Afrika itu sedang genting. Kontingen Garuda XX-F yang diberangkatkan pada 15 Oktober lalu harus meningkatkan kewaspadaan. Sebab, situasi di wilayah timur Kongo, yakni Kota Goma, ibu kota Provinsi North Kivu, kurang kondusif.

Perwira Penerangan Konga XX-F/MONUC Kapten Inf Leo Sugandhi melalui surat elektroniknya kepada Jawa Pos kemarin mengatakan, sejak seminggu terakhir, situasi Goma mencekam. ''Itu terjadi setelah pasukan pemberontak pimpinan Jenderal Laurent Nkunda menyerang dan menduduki wilayah Rutshuru yang merupakan pintu gerbang menuju Goma dari arah utara,'' jelasnya.

Masyarakat Goma juga memprotes kehadiran pasukan PBB yang dianggap gagal memberikan jaminan keamanan bagi masyarakat sipil. Pasukan pemerintah (FARDC) dibantu Mai-Mai (kelompok milisi lokal) berusaha merebut kembali wilayah Rutshuru dari tangan pemberontak. Namun, hingga kini upaya tersebut masih belum berhasil.

 Sekjen PBB Ban Ki-Moon telah meminta Dewan Keamanan PBB mempertimbangkan penambahan 3.000 pasukan penjaga perdamaian di Kongo. Tambahan pasukan tersebut meliputi 2 batalyon infanteri, 2 kompi pasukan khusus, 18 helikopter, dan 2 pesawat Herkules. Rencananya, pasukan tambahan tersebut ditempatkan di Goma guna mengamankan kota perdagangan dan bisnis di wilayah timur Kongo itu.

JAKARTA - Pasukan TNI yang tergabung dalam pasukan perdamaian PBB di Kongo dihadapkan pada situasi sulit. Posisi mereka kini siaga satu karena kondisi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News