Patok Negara Diduga Hilang, Kasad Bilang Aman
Rabu, 12 Oktober 2011 – 08:17 WIB
TANJUNG REDEB- Abrasi yang semakin parah di Pulau Sambit tidak hanya sekadar informasi. Anggota DPRD Kaltim yang berkunjung ke pulau terluar Indonesia itu pekan kemarin, melihat kondisi sebenarnya. “Memang parah. Patok negara yang pernah ada di pulau itu sekarang sudah tidak ada lagi,” kata Gamalis, anggota Komisi III DPRD Kaltim Senin malam (10/10). Lantas apa yang dilakukan dewan provinsi menyikapi abrasi yang terjadi di Pulau Sambit? Menurut Gamalis, hasil kunjungannya ke Pulau Sambit akan disampaikan kepada ketua DPRD Kaltim. “Kami akan meminta soal abrasi itu disampaikan ke pusat,” ujarnya.
Tidak hanya patok negara, akibat abrasi di pulau yang mempunyai luas daratan sekitar 0,18 kilometer persegi (sumber: Wikipedia) itu, juga mengancam mercusuar yang ada di sana. Saat ini, kata Gamalis, pondasi mercusuar sudah terkikis. Bahkan tempat genset yang dibangun di Pulau Sambit telah hilang lantaran abrasi parah. Penjaga mercusuar di pulau yang berbatasan dengan Malaysia itu terpaksa harus membangun ulang dengan bangunan apa adanya.
Baca Juga:
Kondisi itu, lanjut Gamalis, harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat. Apalagi saat ini pulau yang terletak di Laut Sulawesi itu semakin bergerak ke dalam. Sehingga memungkinkan terjadi pergeseran batas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) jika diukur dari garis pantai terluar saat ini.
Baca Juga:
TANJUNG REDEB- Abrasi yang semakin parah di Pulau Sambit tidak hanya sekadar informasi. Anggota DPRD Kaltim yang berkunjung ke pulau terluar Indonesia
BERITA TERKAIT
- Partisipasi Festival Islam Kepulauan di Belanda, Kemenag Ulas Peran Penghulu di Era Modern
- Atasi Berbagai Tantangan Isu-isu Keberlanjutan Fungsi Lingkungan, RPP jadi Terobosan & Inovasi KLHK
- Bertemu Kepala Eksekutif Makau, Menaker Ida Bahas Penguatan Kerja Sama Ketenagakerjaan
- KPK Perlu Dalami Peran Samsudin Abdul Kadir di Kasus Jual Beli Jabatan Pemprov Malut
- Ikut Lestarikan Budaya, PermataBank Dukung Perayaan Adeging Mangkunegaran-267
- Soroti Kasus Korupsi Timah, PB Mathla’ul Anwar: Terlalu Banyak Mudarat