Patroli Tentara Penuhi Jalanan Pusat Kota

Patroli Tentara Penuhi Jalanan Pusat Kota
Patroli Tentara Penuhi Jalanan Pusat Kota

jpnn.com - BANGKOK – Pengumuman darurat militer di seluruh wilayah Thailand langsung diikuti dengan patroli tentara di jalanan Kota Bangkok. Meski demikian, petinggi militer Negeri Gajah Putih tersebut menegaskan bahwa pemerintahan sementara masih tetap berjalan. Militer juga berjanji tak mencampuri pengambilan kebijakan pemerintah.

Panglima Militer Thailand Jenderal Prayuth Chan-ocha mengatakan, tentara mengambil alih penanganan keamanan nasional karena protes-protes yang disertai kekerasan terus berlanjut. Setidaknya 30 orang tewas sejak protes antipemerintah mengemuka pada November tahun lalu. ”Kami khawatir kekerasan ini akan membahayakan keamanan nasional,” kata Prayuth.

Prayuth meminta semua kelompok, baik itu yang pro maupun antipemerintah untuk menghentikan aksi protes. Militer menginginkan semua pihak bekerja sama untuk mencari jalan keluar dari krisis politik. Prayuth hari ini mengumpulkan petinggi pemerintah namun berjanji tak akan mencampuri kebijakan.

Jatuporn Prompan, pemimpin Kaus Merah yang merupakan kelompok pro-pemerintah meminta massanya tenang karena saat ini belum terjadi kudeta. Namun dia mengingatkan bahwa mereka tetap menolak adanya penunjukan perdana menteri dari pihak netral. Jika itu terjadi, mereka akan meningkatkan eskalasi pengerahan massa. Pengunjuk rasa antipemerintah yang dipimpin Suthep Thaugsuban juga menegaskan tidak akan mengurangi tensi protes sebelum pemerintahan saat ini meletakkan kuasanya.

Pemerintahan Thailand lumpuh sejak PM Yingluck Shinawatra lengser setelah divonis bersalah atas tuduhan penyalahgunaan kekuasaan. Benih protes terhadap Yingluck sudah bermula sejak partai yang dipimpin pebisnis yang banting setir ke politik tersebut memenangi Pemilu pada 3 Juli 2011 silam.

Rookie politician yang memimpin Peua Thai Party itu dianggap hanya sebagai boneka Thaksin Shinawatra, mantan perdana menteri yang juga kakak kandungnya. Thaksin terusir dari negerinya karena tuduhan korupsi pasca dikudeta militer pada 2006.

Protes terhadap Yingluck menyeruak setelah kabinetnya menyiapkan amandemen konstitusi yang memungkinkan untuk memberikan amnesti kepada Thaksin. Langkah Yingluck tersebut dianggap hanya sebagai upaya untuk memberikan karpet merah kepada Thaksin untuk kembali masuk ke Negeri Gajah Putih itu.

Yingluck memang banyak menghadapi gelombang oposisi di Bangkok. Namun pendukungnya di pelosok Thailand masih cukup banyak. Hal itu disebabkan warisan politik Thaksin yang sukses mendapatkan dukungan mayoritas masyarakat dengan program-program Thaksinomic yang pro rakyat miskin. Bentrokan berdarah pun kerap terjadi antarkedua pihak. (Reuters/sof)

BANGKOK – Pengumuman darurat militer di seluruh wilayah Thailand langsung diikuti dengan patroli tentara di jalanan Kota Bangkok. Meski demikian,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News