PBB Bantah Terima Petisi Referendum Papua Barat

Ketua komite dekolonisasi PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) telah menolak laporan petisi rahasia yang menuntut referendum bebas untuk kemerdekaan di Papua Barat.
Koordinator Gerakan Pembebasan Papua Barat, Benny Wenda, mengatakan kepada pers bahwa 1,8 juta orang Papua Barat telah menandatangani petisi rahasia -yang ditandatangani dari rumah ke rumah dan dari desa ke desa di seluruh provinsi -itu.
Dalam laporan tersebut, Benny Wenda mengatakan bahwa ia mengajukan petisi itu kepada Komite Khusus untuk Dekolonisasi PBB.
Tapi dari New York, ketua komite tersebut -Rafael Ramirez -mengatakan, tidak ada petisi yang diterima dan laporan -yang pertama kali dimuat di surat kabar The Guardian, itu adalah sebuah manipulasi.
"Beberapa orang mencoba menggunakan saya dan mencoba memanipulasi atau apapun," kata Ramirez.
"Saya khawatir karena beberapa orang mencoba menggunakan saya sebagai propaganda."
Ramirez mengatakan bahwa Papua Barat tidak menjadi agenda komite dan pihaknya memiliki hubungan yang sangat baik dan kuat dengan Indonesia.
"Indonesia adalah sahabat kami yang sangat baik," sebutnya.
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan