PBB pun Minta Pak Jokowi Membuat Kebijakan Lockdown

PBB pun Minta Pak Jokowi Membuat Kebijakan Lockdown
Presiden Jokowi Foto: Biro Pers Sekretariat Negara

"Di daerah, fasilitas kesehatan dan kesadaran masyarakat lebih rendah dibandingkan dengan Jakarta. Kami tidak bisa membayangkan bagaimana caranya menghentikan pandemi ini ketika sudah terlambat," katanya.

Ia pun menyatakan bahwa lockdown adalah sebuah keniscayaan, sebagaimana telah diingatkan sejak zaman Nabi Muhammad SAW.

Ia pun lantas mengutip sabda Rasullah saw. yang berbunyi, "Tha'un (wabah penyakit menular) adalah suatu peringatan dari Allah Swt. untuk menguji hamba-hamba-Nya dari kalangan manusia. Maka, apabila kamu mendengar penyakit itu berjangkit di suatu negeri, janganlah kamu masuk ke negeri itu. Dan apabila wabah itu berjangkit di negeri tempat kamu berada, jangan pula kamu lari daripadanya." (H.R. Bukhari dan Muslim dari Usamah bin Zaid).

"Negeri di sini dapat juga diartikan sebagai daerah bukan hanya berarti negara," kata Randy.

Pertimbangan ekonomi dan politik, kata dia, hendaknya dikesampingkan sementara waktu, mengingat keselamatan rakyat dan keselamatan bangsa adalah prioritas utama sebagaimana termaktub dalam UUD NRI Tahun 1945.

"Ekonomi kita pasti akan terpukul dengan lockdown. Akan tetapi, akan makin parah jika terlambat dilakukan. Ekonomi ambruk dapat kita bangun kembali. Namun, ongkos sosial dan nyawa rakyat tidak dapat kita kembalikan," ucap Randy. (antara/jpnn)

Ia pun menyatakan bahwa lockdown adalah sebuah keniscayaan, sebagaimana telah diingatkan sejak zaman Nabi Muhammad.


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News