PBB Ragukan Legitimasi Hasil Pileg
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) MS Kaban menilai hasil pemilu legislatif (pileg) 9 April lalu miskin legitimasi. Sebab, pemilu itu jauh dari prinsip-prinsip kejujuran dan berkeadilan karena massifnya pelanggaran yang dilakukan oleh seluruh partai politik peserta pemilu.
"Kalau proses pemilu rusak dan buruk, pasti hasilnya jelek. Legitimasi kekuasaan yang diharapkan tidak akan pernah didapat," kata Kaban di Jakarta, Selasa (6/5).
Menurutnya, perlahan tapi pasti berbagai kecurangan dalam pileg 2014 semakin terkuak. Di internal Komisi Pemilihan Umum (KPU), lanjutnya, proses rekapitulasi suara juga bermasalah.
"Faktanya, dilangsungkan rekapitulasi ulang sehingga pengumuman hasil pileg ditunda menjadi tanggal 9 Mei. Itu pun terjadi kecurangan," tegasnya.
Lebih lanjut Kaban mengungkap hasil rekapitulasi suara pileg di Lampung yang sangat janggal. Sebab, hasil suara yang terekap melebihi jumlah nama dalam daftar pemilih tetap (DPT). “Bagaimana menyelesaikan ini? Mungkin yang nyoblos jin," tegas mantan Menteri Kehutanan itu.
Sementara menyinggung arah koalisi, Kaban mengatakan bahwa partainya masih belum membuat keputusan. Sebab, peta politik masih bisa berubah.
Kaban bahkan menegaskan partainya tak tertarik untuk ikut mengusung Joko Widodo alias Jokowi yang diusung PDIP sebagai calon presiden. Sebab, elektabilitas Jokowi cenderung turun.
“Iya kalau Jokowi tetap dicapreskan PDI-P di tengah turunnya elektabilitas Jokowi. Kalau PDI-P mengusung capres yang punya kepemimpinan, saat itu PBB berkoalisi dengan capres yang punya leadership itu," pungkasnya.(fas/jpnn)
JAKARTA - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) MS Kaban menilai hasil pemilu legislatif (pileg) 9 April lalu miskin legitimasi. Sebab, pemilu itu
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pakar Hukum Bilang Begini Soal Jaksa Berperan Jadi Penyidik Kasus Tipikor
- Thariq Halilintar Turut Meriahkan Pameran UMKM Amanah di Suzuya Mall Aceh
- Heboh Densus 88 Menguntit Jampidsus, TNI Buka Suara soal Polisi Militer di Kejagung
- Kemlu Sebut Tidak Ada WNI jadi Korban Longsor di Papua Nugini
- Tingkatkan Produksi Padi, Pemprov Sumsel Segera Optimalisasi Lahan Rawa
- BBPOM Sebut Bromat Berlebih pada AMDK Bahayakan Kesehatan