PBB Renegosiasi Regulasi Perdagangan Senjata
Selasa, 25 Desember 2012 – 19:55 WIB
WASHINGTON - Perserikatan Bangsa - Bangsa (PBB) sepakat memulai kembali negosiasi rancangan regulasi perdagangan senjata. Selama ini hal tersebut ditentang pelobi dari AS. Namun dalam pemungutan suara Majelis PBB pada Senin (24/12), disepakati untuk memulai kembali negosiasi mengenai rancangan perjanjian internasional. NRA, yang menjadi target kritikan intens atas reaksinya terhadap penembakan massal 15 Desember di SD Sandy Hook Newtown, Connecticut, menentang ide perjanjian perdagangan senjata dan telah menekan Obama untuk menolaknya. Namun setelah Obama dipilih kembali bulan lalu, pemerintahannya bergabung bersama anggota-anggota komite PBB yang lain dalam mendukung dimulainya kembali negosiasi untuk perjanjian tersebut.
Renegoisasi ini bakal meregulasi perdagangan global senilai USD 70 miliar untuk senjata konvensional. Pakta ini ditentang keras oleh Asosiasi Senjata Nasional (NRA) di AS.
Baca Juga:
Menurut VOA (25/12), delegasi-delegasi PBB dan aktivis-aktivis pembatasan senjata telah mengeluh bahwa pembahasan yang gagal Juli lalu sebagian besar karena Presiden AS Barack Obama takut mendapat serangan dari rivalnya dari Partai Republik, Mitt Romney, sebelum pemilihan umum 6 November jika pemerintahannya terlihat mendukung pakta tersebut. Namun, pihak berwenang AS telah menyangkal tuduhan tersebut.
Baca Juga:
WASHINGTON - Perserikatan Bangsa - Bangsa (PBB) sepakat memulai kembali negosiasi rancangan regulasi perdagangan senjata. Selama ini hal tersebut
BERITA TERKAIT
- Dubes Palestina di PBB: Sudah Tak Ada Gunanya Datang ke Sini
- Proyek IKN Mulai Dilirik Pemerintah dan Investor Belanda
- China Makin Ugal-ugalan di LCS, Kapal Misi Kemanusiaan Filipina Tak Diberi Ampun
- Rudal Rusia Sambar Tower Televisi di Kharkiv, Ukraina
- Dua Kelompok WNI Bentrok di Korsel, Ada Korban Tewas
- Tidak Main-Main, India Siap Buka Rahasia Industri Pertahanannya demi Bantu Indonesia