PBB Renegosiasi Regulasi Perdagangan Senjata

PBB Renegosiasi Regulasi Perdagangan Senjata
PBB Renegosiasi Regulasi Perdagangan Senjata
WASHINGTON - Perserikatan Bangsa - Bangsa (PBB) sepakat memulai kembali negosiasi rancangan regulasi perdagangan senjata. Selama ini hal tersebut ditentang pelobi dari AS. Namun dalam pemungutan suara Majelis PBB pada Senin (24/12), disepakati untuk memulai kembali negosiasi mengenai rancangan perjanjian internasional.

Renegoisasi ini bakal meregulasi perdagangan global senilai USD 70 miliar untuk senjata konvensional. Pakta ini ditentang keras oleh Asosiasi Senjata Nasional (NRA) di AS.

Menurut VOA (25/12), delegasi-delegasi PBB dan aktivis-aktivis pembatasan senjata telah mengeluh bahwa pembahasan yang gagal Juli lalu sebagian besar karena Presiden AS Barack Obama takut mendapat serangan dari rivalnya dari Partai Republik, Mitt Romney, sebelum pemilihan umum 6 November jika pemerintahannya terlihat mendukung pakta tersebut. Namun, pihak berwenang AS telah menyangkal tuduhan tersebut.

NRA, yang menjadi target kritikan intens atas reaksinya terhadap penembakan massal 15 Desember di SD Sandy Hook Newtown, Connecticut, menentang ide perjanjian perdagangan senjata dan telah menekan Obama untuk menolaknya. Namun setelah Obama dipilih kembali bulan lalu, pemerintahannya bergabung bersama anggota-anggota komite PBB yang lain dalam mendukung dimulainya kembali negosiasi untuk perjanjian tersebut.

WASHINGTON - Perserikatan Bangsa - Bangsa (PBB) sepakat memulai kembali negosiasi rancangan regulasi perdagangan senjata. Selama ini hal tersebut

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News