PBNU: Pesan Presiden Sudah Tepat

PBNU: Pesan Presiden Sudah Tepat
KH Marsudi Syuhud. Foto: screencapt.YouTube

"Jadi pesan yang harus ditangkap dari pernyataan presiden adalah bahaya ketika memanfaatkan aksi demo untuk kepentingan politiknya. Karena kalau soal demonya, clear Presiden mengapresiasi itu sebagai hak konstitusional sepanjang disampaikan dan dilakukan secara tertib dan damai sesuai aturan," jelasnya.

Marsudi juga menilai bahwa Presiden Jokowi sudah sangat baik, cepat dan bijak dalam berkomunikasi dengan berbagai pihak.

"Presiden sudah melakukan itu dengan mengundang para kiai, ulama, tokoh agama, dan lainnya. Kemudian juga sudah menyampaikan bagaimana memenuhi tuntutan masyarakat. Terus setelah demo, presiden juga datang ke NU dan Muhammadiyah, dan mungkin juga ke yang lainnya. Itu kan langkah presiden untuk komunikasi dengan rakyatnya," jelasnya.

Kalau kemudian dari apa yang dilakukan presiden itu masih dianggap ada yang kurang, tentu anggapan itu akan selalu ada. Dan kewajiban pemerintah adalah berupaya untuk memperbaikinya.

"Presiden kan juga melakukan perbaikan, itu gayanya presiden dalam berkomunikasi dengan rakyatnya. Dan pada akhirnya, ketika presiden sudah melakukan apa yang menjadi harapan rakyat, dengan melakukan berbagai komunikasi untuk menjelaskan bagaimana sikap pemerintah atas tuntutan yang disampaikan masyarakat, maka yang paling penting dan inti dari persoalan yang sekarang ini tujuan demo itu apa? Tuntutan sudah disampaikan, kemudian pemerintah sudah memberikan sikapnya sebagai jawaban. Itu sudah disampaikan," tegasnya.

Pada akhirnya, Marsudi menyerukan bahwa dari semuanya itu adalah bagaimana yang terpenting kemaslahatan umum bisa diwujudkan. "Saya yakin, tujuannya untuk kemaslahatan umum. Itu harus diutamakan daripada kepentingan pribadi," pungkasnya. (adk/jpnn)


JAKARTA - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Marsudi Syuhud menilai pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait adanya pihak-pihak


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News