PDIP Gandeng Hanura untuk Menangi Pilkada di Kabupaten Kelahiran SBY

PDIP Gandeng Hanura untuk Menangi Pilkada di Kabupaten Kelahiran SBY
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto. Foto: dokumen JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tak mau dianggap membalas dendam lantaran terhambatnya Tri Rismaharini dalam pemilihan Wali Kota Surabaya karena menjadi calon tunggal, dengan mengganjal pemilihan bupati di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Karenanya, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu pun tetap mengajukan calon untuk pemilihan bupati Pacitan.

Menurut Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, pilkada merupakan bentuk kedaulatan rakyat. Demi mewujudkan kedaulatan rakyat pula, katanya, PDIP serius dalam mengusung calon dalam pilkada di kabupaten tempat kelahiran Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.   

“Di Pacitan,  demi tanggung jawabnya terhadap hak rakyat yang berdaulat untuk menentukan pemimpinnya, maka PDIP mengusung calon dan menjadi pelopor di dalam mengatasi calon tunggal,” kata Hasto di Jakarta, Senin (10/8).

Untuk menunjukan keseriusan itu maka PDIP mengajukan pasangan Bambang Susanto-Sri Retno Dhewanti  sebagai calon bupati dan wakil bupati dalam Pilkada Kabupaten Pacitan. Duet Bambang-Retno akan menghadapi pasangan incumbent, Indartato-Yudi Sumbogo yang diusung Partai Demokrat.

Karenanya PDIP akan berusaha keras memenangkan Bambang-Retno. Bahkan partai pemenang Pemilu Legislatif 2014 itu sudah menggandeng Hanura sebagai mitra koalisi di pilkada Pacitan.

Hasto menjelaskan, Bambang merupakan putra asli Pacitan yang selama ini berkiprah sebagai guru. Bambang pun sudah siap pensiun dini demi mengabdi untuk masyarakat yang lebih luas jika kelak terpilih sebagai bupati Pacitan.

Sedangkan Retno dikenal sebagai sosok yang punya pengaruh kuat di Pacitan. Selama ini Retno dikenal sebagai figur yang luwes, jujur dan ulet.  

Karenanya, lanjut Hasto, partainya akan bekerja keras memenangkan pasangan Bambang-Retno. Ia menegaskan bahwa bagi PDIP, memenangkan calon di pilkada bukan semata-mata merebut posisi di eksekutif tetapi juga dalam rangka memperjuangkan ideologi.

JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tak mau dianggap membalas dendam lantaran terhambatnya Tri Rismaharini dalam pemilihan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News