PDIP: Terbuka Terbatas tuh yang Kaya Gimana?
jpnn.com - JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira menilai sistem pemilihan terbuka terbatas yang di dalam Rancangan Undang-Undang Pemilihan Umum (RUU Pemilu), melenceng dari model standar yang ada.
Menurut Andreas, sistem pemilu yang dikenal itu ada dua, proporsional tertutup dan atau proporsional terbuka.
"Kalau (terbuka terbatas) bisa jadi melenceng dari model standar yang ada di dunia. Terbuka terbatas tuh yang kaya gimana?" katanya di kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (26/10).
Dia mengakui sistem yang berjalan sekarang dipersoalkan di Mahkamah Konstitusi (MK), karena dianggap tidak konsisten.
Sekarang, katanya, saatnya memilih satu dari sistem yang standar digunakan di dunia. "Sekarang kita harus pilih, mau terbuka atau mau tertutup," tegasnya.
PDIP menurut Andreas, konsen pada penguatan kelembagaan partai, sehingga partainya menjatuhkan pilihan pada proporsional tertutup.
Dengan begitu, kontestasi terjadi antarpartai. Hal itu sesuai dengan UU bahwa partai lah yang menjadi peserta pemilu, bukan individu.
Mengenai ambang batas atau parliamentary threshold (PT), secara prinsip pandangan PDIP ingin mengurangi jumlah fraksi di DPR, agar pengambilan keputusan lebih efektif.
JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira menilai sistem pemilihan terbuka terbatas yang di dalam Rancangan Undang-Undang Pemilihan
- Tokoh-Tokoh Riau Daftar Jadi Cagub PDIP: Ada Mantan Gubernur hingga Eks Koruptor
- Buka Pendaftaran Pilkada DKI Jakarta, PKB Siap Memenangkan Calon Potensial
- Pilpres Era Jokowi Munculkan Gejala Otoritarianisme Baru
- Prabowo Rajin Dampingi Presiden Jokowi, Begini Kata Pengamat
- Mahfud MD, Ketua MA hingga Ketua THN Amin Baca Puisi di HBH IKA UII
- Tingkat Partisipasi Pemilih di Jakarta Turun saat Pemilu 2024