Pecel Impor

Oleh Dahlan Iskan

Pecel Impor
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - KALAU disuruh pilih: McDonald's atau pecel? Saya pilih pecel.

Kalau pilihannya rawon atau pecel, saya masih pilih pecel.

Bagaimana kalau pilihan itu cap cay dan pecel? Saya pilih pecel.

Baca Juga:

Saya ke pabrik pecel minggu lalu. Milik teman baru. Di Sidoarjo, Jatim.

Begitu sampai di lingkungan pabrik, sudah jelas saya tidak salah masuk: aroma harum pecelnya sudah 'kedengaran' di hidung saya. Dua hal yang membuat saya kaget di pabrik ini.

Pertama, pemilik pabrik itu asal Medan –ini benar-benar bikin malu orang Madiun seperti saya.

Baca Juga:

Orang Magetan suka mengaku sebagai orang Madiun agar lebih bergengsi. Terutama orang Magetan bagian timur yang memang lebih dekat ke Madiun, seperti saya.

Kekagetan kedua, pecel zaman sekarang itu kacangnya ternyata impor!

Saya tidak membayangkan bahwa pecel zaman sekarang kacangnya impor: dari India atau bahkan Afrika. Maka sekarang ini kalau lagi makan pecel rasanya serasa ikut makan devisa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News