Pedagang Warteg Curhat dan Mengeluh Harga Serbamahal, Takut Enggak Laku

Pedagang Warteg Curhat dan Mengeluh Harga Serbamahal, Takut Enggak Laku
Pedagang warteg di Jakarta mengeluhkan kenaikan harga cabai. Foto: Wenti Ayu/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Naiknya sejumlah harga kebutuhan bahan pokok berdampak kepada pedagang warteg di Jakarta.

Salah seorang pedagang warteg di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Nur, mengeluhkan dampak kenaikan harga, terutama cabai, bawang, dan minyak goreng.

Nur mengaku saat membeli cabai rawit mencapai Rp 100 ribu per kilogram yang biasanya hanya Rp 40 ribu.

“Modal nambah, penjualan tetap sama kayak gini. Kalau  dibilang pusing, ya, pusing. Saya naikin harga enggak mungkin, nanti pelanggan pada kabur. Paling saya kurangin porsinya sedikit agar tetap untung," ujar Nur kepada JPNN, Jumat (17/6).

Dia berharap kenaikan harga cabai, daging ayam, dan bawang tidak melambung tinggi.

Selain itu, kepada Menteri Perdagangan yang baru, Nur tidak terlalu banyak berharap.

Dia hanya minta pemerintah segera mengatasi harga-harga yang mahal.

"Saya minta pihak terkait segera mengatasi hal itu karena pedagang warteg sangat bergantung dengan harga sayur-mayur," ungkap Nur.

Naiknya harga sejumlah kebutuhan bahan pokok berdampak kepada pedagang warteg di Jakarta.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News