Pegawai Setjen MPR Antusias Ikuti Workshop Membuat Chunky Bag, Bisa Jadi Peluang Usaha

Dalam kesempatan yang sama, Elvina Taher menyampaikan Chunky bag dibuat dengan teknik hand knitting, yaitu merajut tanpa alat, hanya menggunakan tangan.
Berbeda dengan teknik crochet, yang umumnya menggunakan hakpen atau alat rajut lainnya, hand knitting memberikan pengalaman unik bagi para pembuatnya.
“Selain menghasilkan tas yang estetis, teknik ini juga dikenal sebagai hand therapy, karena dipercaya dapat membantu mengurangi stres serta meningkatkan fokus dan kreativitas,” kata Elvina Taher.
Sebanyak 25 peserta diberikan satu gulung benang Cangkia, jenis benang khusus dengan isian dakron yang membuat tas terasa empuk dan tebal.
Berbeda dengan benang rajut biasa yang diukur berdasarkan panjang, benang Cangkia dihitung berdasarkan berat.
Satu gulung dengan berat 250 gram mampu menghasilkan satu tas chunky bag berukuran standar.
Selain benang, kain pelapis yang digunakan pun beragam, mulai dari katun Cangkia hingga bahan velvet atau buludru.
Namun, bagi pemula, disarankan untuk menggunakan bahan katun karena lebih fleksibel dan mudah dibentuk.
Setjen MPR melaksanakan workshop membuat Chunky Bag dengan mendatangkan pemilik Looang Creative Studio Elvina Taher sebagai pembimbing
- Bertemu Rektor Univesiti Malaya, Ibas: Pentingnya Sinergi Akademik Lintas Bangsa
- Peringati Hardiknas, Waka MPR Dorong Kebijakan Penyediaan Layanan Pendidikan berkualitas
- Promosikan Hasil Riset GRS BPDP, AII: Bisa Dihilirisasi Petani dan UMKM
- Telkom Siap Gelar Digiland 2025 Seusai dapat Dukungan dari Gubernur DKI Jakarta
- Mantap! 2 UMKM Binaan Bea Cukai Nunukan Sukses Ekspor Produknya ke Malaysia
- Kuliah Umum di Universiti Malaya, Ibas Bahas Geopolitik, Geoekonomi dan Kekuatan ASEAN