Pejabat Diminta Siaga

Persiapan Jelang Lebaran Berjalan Baik

Pejabat Diminta Siaga
Pejabat Diminta Siaga
JAKARTA-Persediaan bahan pangan pokok dan energi untuk hari raya Idul Fitri dinyatakan aman. Bahkan persediaan pangan surplus hingga akhir tahun. Harga di pasaran tetap stabil dan tidak ada tanda-tanda akan terjadi gejolak harga. Meski demikian, pemerintah tetap mewaspadai lonjakan harga pangan pada H-3 Lebaran. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, para menteri telah melaporkan persiapan Lebaran ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam sidang kabinet paripurna, kemarin (22/8). Beberapa hal penting yang menjadi perhatian pemerintah jelang mudik lebaran adalah kesiapan bahan pangan pokok, pasokan bahan bakar minyak (BBM), elpiji dan listrik, angkutan prasarana, dan perbaikan infrastruktur.

’’Secara umum semua persiapan sudah berjalan dengan baik. Namun demikian, Presiden meminta semua pejabat terkait tetap siaga,’’ kata Hatta kepada wartawan di kantornya, Jakarta, kemarin. Misalnya, meski persediaan bahan pokok aman dan harga stabil, Presiden Yudhoyono meminta pihakpihak terkait untuk tetap melakukan operasi pasar dan pasar murah di 20 provinsi dalam persiapan menyambut lebaran. Operasi ini dilakukan agar tidak terjadi lonjakan harga pangan menjelang Lebaran. Berdasarkan laporan pejabat terkait dan pantauan langsung yang dilakukan Hatta di beberapa pasar tradisional selama Ramadan ini, bahan pangan pokok tidak ada lonjakan harga yang berarti. Bahkan harga cabai dan bawang turun drastis. Bahan pokok yang stabil harganya seperti jagung, terigu, dan minyak goreng kemasan. Hanya daging sapi dan daging ayam yang masih mengalami kenaikan harga.

Diperkirakan puncak kenaikan harga daging sapi dan ayam bakal terjadi mulai H-3 Lebaran. Sebagai antisipasi, pemerintah siap menjaga koordinasi distribusi bahan pokok di setiap daerah. Sebenarnya tidak ada alasan harga bahan pokok naik. Karena mulai H-7 arus angkutan barang pengangkut diprioritaskan untuk angkutan bahan pokok saja. Sementara distribusi barang-barang lain di luar kebutuhan pokok distop. Hanya, pada hari-hari Lebaran banyak pedagang yang tidak melakukan aktivitas sehingga aktivitas perdagangan berkurang. Sementara permintaan daging meningkat tajam saat Lebaran. Guna mengatasi masalah ini, Kementerian Perdagangan diminta berkoordinasi dengan pelaku pasar ritel dan toko modern agar mereka mau mengisi pasokan yang seharusnya diisi oleh pedagang-pedagang yang tidak beraktivitas. Ketua umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) ini melanjutkan, presiden meminta pejabat terkait memperhatikan secara serius ketersediaan beras dan penyaluran beras raskin.

Penyaluran beras raskin harus dilakukan tepat waktu, tidak boleh ada keterlambatan. Pemerintah juga mengamankan persediaan bahan bakar minyak (BBM). Stok bensin premium pemerintah tersedia untuk 18 hari, solar 19,7 hari, avtur 25,6 hari. Kemudian stok pertamax 55,7 hari dan pertamax plus 106,7 hari. Untuk minyak tanah, persediaan cukup banyak yaitu 80 hari. ”Pemerintah pun menjamin tidak ada pemadaman listrik selama arus mudik,” tegas Hatta. Untuk angkutan mudik Lebaran, diprediksi terjadi peningkatan sebesar 3,95 persen dari tahun lalu. Sehingga diperkirakan jalanan akan semakin padat. Menurut Hatta, semua angkutan sudah disiapkan dengan penambahan-penambahan armada angkutan umum Lebaran. ”Akan digelar pengaturan yang lebih baik di titik-titik kemacetan seperti Nagreg, Pantura, daerah pelebaran jalan di provinsi Jateng dan Jabar seperti Pasar Ciasem, Jatibarang, dan Pasar,’’ jelas Hatta. (dri)
Berita Selanjutnya:
Nilai Filosofis Ibadah Puasa

JAKARTA-Persediaan bahan pangan pokok dan energi untuk hari raya Idul Fitri dinyatakan aman. Bahkan persediaan pangan surplus hingga akhir tahun.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News