Pejabat Kemendag Hadiri Acara Uya Kuya di Taiwan, Bawaslu Diminta Turun Tangan

Pejabat Kemendag Hadiri Acara Uya Kuya di Taiwan, Bawaslu Diminta Turun Tangan
Uya Kuya. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Masyarakat Pemerhati Pemilu Indonesia (MPPI) menduga kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taiwan dan Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan (Kemendag) Suhanto tidak bersikap netral terkait Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Pasalnya, kantor KDEI dan Suhanto hadir dalam acara Surya Utama alias Uya Kuya calon legislatif dari Partai Amanat Nasional (PAN) yang maju dari Daerah Pemilihan (Dapil) DKI Jakarta II.

Acara Uya Kuya bertajuk pesta rakyat itu diduga kampanye terselubung yang menggunakan fasilitas negara.

“Kami menyesalkan sikap tidak netral kepala KDEI Taiwan dan Pak Sekjen Kemendag Suhanto. Saya menduga sikap tersebut tidak terlepas dari Kemendag yang menterinya dijabat ketua umum PAN. Karena itu, kami akan melaporkan dugaan ini kepada Bawaslu,” tutur Koordinator MPPI Patrico dalam keterangannya di Jakarta.

Patricho mengatakan, sesuai Undang-Undang tentang Pemilu tahun 2017, melarang penggunaan fasilitas negara untuk kampanye. Di samping itu, UU Pemilu juga melarang melarang pejabat negara hingga aparatur sipil negara (ASN) berkampanye untuk salah satu kontestan pemilu.

Karena itu, kata Patricho, kepala KDEI dan Sekjen Kemendag Suhanto seharusnya tidak berpihak kepada salah satu caleg hanya karena lembaganya dijabat oleh ketua umum PAN. Kepala KDEI dan Sekjen Kemendag seharusnya bersikap profesional sebagai pejabat dan ASN menghadapi Pemilu 2024.

“Dugaan kami ini tidak sekadar wacana. Buktinya salah satu artis yang ikut diundang dalam acara itu yakni Ghea Youbi dalam sebuah video menyebut nama Uya sebagai caleg PAN dengan Dapil Luar Negeri. Fakta ini seharusnya bisa menjadi bahan Bawaslu dan KPU untuk menegur KDEI Taiwan dan Kemendag agar netral dalam Pemilu 2024,” tandas Patricho.

Karena sikap kepala KDEI Taiwan dan Sekjen Kemendag, kata Patrico, pihaknya meminta pemerintah yang berwenang untuk mencopot kedua orang tersebut. Semua hal tersebut, demi penyelenggaraan Pemilu 2024 yang jujur, adil dan transparan.

Acara Uya Kuya bertajuk pesta rakyat itu diduga kampanye terselubung yang menggunakan fasilitas negara di Taiwan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News