Pekerja Pertamina Ancam Mogok, Mufti Anam Ingatkan Soal Kepentingan Bangsa

Pekerja Pertamina Ancam Mogok, Mufti Anam Ingatkan Soal Kepentingan Bangsa
Mufti Anam. Foto: source for JPNN.com

Ada sejumlah alasan FSPPB bakal menggelar aksi mogok kerja, antara lain tidak tercapainya kesepakatan perjanjian kerja bersama (PKB) antara manajemen dan para pekerja.

Terkait tuntutan pencopotan Dirut Pertamina Nicke Widyawati, Mufti menilai perlu dilihat secara komprehensif. Indikator kinerja pimpinan perusahaan pelat merah telah ditentukan oleh Kementerian BUMN.

“Tinggal dilihat sejauh mana kinerja dan kemampuan membuat perusahaan membukukan keuangan yang baik. Dua tahun terakhir ada tantangan pandemi, tetapi Pertamina relatif mampu bertahan dengan baik,” ujarnya.

“Saya melihat Pertamina juga tidak ngotot menaikkan harga BBM meski harga minyak naik. Itu tentu patut diapresiasi,” imbuh Mufti.

Dia juga meminta key performance indicator (KPI) menjadi acuan dalam evaluasi direksi BUMN.

“Jangan sampai Menteri BUMN melakukan evaluasi berdasarkan tekanan-tekanan,” papar Mufti.

Menurutnya PT Pertamina (Persero) berhasil melewati tantangan semester 1 2021 dengan membukukan laba sebesar USD 183 juta atau setara dengan Rp 2,6 triliun. Dibandingkan periode yang sama pada 2020 di mana perusahaan sempat mengalami kerugian sebesar USD 768 juta, maka Pertamina berhasil meningkatkan laba sebesar USD 951 juta atau sekitar Rp 13,6 triliun.

Mufti menambahkan terkait kesejahteraan pekerja Pertamina -yang menjadi isu dalam dinamika antara manajemen dan pekerja- termasuk yang paling baik di antara BUMN lainnya dan bahkan swasta di tanah air.

Mufti Anam meminta seluruh pihak di PT Pertamina meningkatkan koordinasi seiring adanya rencana mogok para pekerja.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News