Pelajar Asing Keluhkan Informasi Soal Biaya Hidup yang Tidak Sesuai Kenyataan

Pelajar mengatakan mereka juga masih diberitahu oleh agen pendidikan jika mereka bisa hidup kurang dari itu. Mereka menjual "mimpi" yang jauh dari kenyataan.
Cerita soal sulitnya mencari tempat tinggal serta tekanan finansial sudah menyebar di kalangan pelajar internasional.
Laura Zhao, 23 tahun yang belajar di University of Melbourne, mengatakan kenaikan biaya hidup membuatnya "terkejut" dan mereka membuat sejumlah pelajar internasional asal Tiongkok membatalkan rencana mereka untuk datang ke Australia.
"Saya punya teman yang punya rencana untuk belajar di Australia, tetapi sulitnya situasi saat ini membuat mereka takut dan tidak berani datang," kata Laura kepada ABC.
Sentimen terhadap pelajar internasional dan masalah keamanan juga memengaruhi keputusan mereka, kata Laura.
Ia menambahkan pandangan mereka soal Australia kini menjadi berbeda dengan apa yang mereka dengar sekarang.
Laura pernah tinggal di hotel atau menumpang tidur di tempat tinggal teman, hingga akhirnya menyerah untuk membayar sekitar A$400 seminggu untuk tempat tidur di ruang tamu di kota Melbourne.
"Saya merasa seperti tercekik dan tidak nyaman tinggal di ruang tamu," katanya.
Pelajar internasional mengatakan mereka sering disalahkan sebagai penyebab sulitnya mencari tempat tinggal di Australia
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya