Pelajaran Berharga Modi untuk Indonesia

Pelajaran Berharga Modi untuk Indonesia
Pelajaran Berharga Modi untuk Indonesia

Sebagian besar kampanye Modi terbebas dari retorika Hindu nasionalis (Hindutva). Pesan yang ia gaungkan adalah menciptakan lapangan kerja, memerangi korupsi dan meningkatkan infrastruktur.

Dia bahkan berbicara dengan lantang bahwa yang dibutuhkan India "toilet, bukan kuil".

Para pemilih –terutama 10 juta pemilih muda India memasuki usia kerja setiap tahunnya –percaya kepada Modi karena keberhasilannya di Gujarat yaitu ekonomi Gujarat tumbuh rata-rata 10% pada 2004-2012.

Tidak heran, jika para petani dan buruh bergabung pada milyader (seperti Mukesh Ambani) dan akademisi (seperti Jagdish Bhagwati) memilih bersama Modi.

Kedua: harus bekerja keras

Modi mengatur kesibukan jadwalnya selama musim kampanye pemilu dengan menyisir hampir 5.800 lokasi. Ia berhasil menggunakan teknologi secara ekstensif, termasuk "aksi 3D" dimana hologram dia sedang berbicara diputar di khalayak di 1.350 lokasi.

Ketiga: disiplin, disiplin dan disiplin.

Dalam pemerintahan yang dipimpin Partai Kongres sebelumnya, masih belum jelas siapa yang benar-benar memegang tanggung jawab: apakah itu Manmohan Singh, Sonia Ghandi atau pewarisnya Rahul Ghandi?

RAKYAT Indonesia yang bertanya-tanya tentang hasil pemilu presiden mereka nanti, wajar melihat ke poros utara, yaitu India. Kemenangan Narendra Modi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News