Pelajaran Berharga Modi untuk Indonesia

Pelajaran Berharga Modi untuk Indonesia
Pelajaran Berharga Modi untuk Indonesia

Tidak ada yang meragukan bahwa Modi akan menjadi orang nomer satu dalam pemerintahan India kali ini.

Memang, dia menekankan pesan terbuka kepada pemilihnya bahwa jika ia terpilih menjadi perdana menteri, maka kabinetnya akan tersusun dari orang-orang yang berprestasi, bukan karena hubungan politis.

 

Pranjal Sharma, Consulting editor Businessworld India mengatakan kepada saya: "struktur pemerintahan antara perdana menteri dan ketua partai sebelumnya menciptakan disfungsi kelembagaan di level tertinggi. Modi dapat menghidupkan kembali pemerintahan dan momentum pertumbuhan sepanjang dia tidak terganggu oleh elemen xenophobia dari koalisi politik yang berkuasa."

Fakta bahwa Modi dapat menjalankan kampanye bebas komunalis itu menunjukkan Modi memiliki ruang bermanuver.

Tidak ada seorangpun –bahkan lawan politiknya di BJP -yang menyangkal nasionalis Hindu Modi. Namun dengan melawan arus, Modi justru menunjukkan kepada pemilih bahwa dia menempatkan pertimbangan nasional di atas politik.

Tentu saja, kelemahan rival juga membantu kemenangan Modi. Rahul Ghandi tampak seolah-olah berjuang mendapatkan tempat untuk golongan oposisi dibandingkan kursi perdana menteri. Begitu juga pemimpin dari "Common Man Party" (Aam Aadmi Party), Arvind Kejriwal. Ia gagal membuat pengaruh kepada banyak orang, meski sempat menjadi media favorit.

Fokus Modi –pesan disiplinnya, kerja keras dan kantung suara berhasil mencetak kemenangan seorang politisi yang pernah diremehkan menjadi tak terelakkan.

RAKYAT Indonesia yang bertanya-tanya tentang hasil pemilu presiden mereka nanti, wajar melihat ke poros utara, yaitu India. Kemenangan Narendra Modi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News