Pelaku Penyerangan Bermasalah dengan Pastor? Jangan Percaya
Nama Iman Suparlan yang disebut dalam pesan itu juga bukan pimpinan maupun anggota PCM Gamping. Surat tersebut ditandatangani Ketua PCM Gamping Samino Sintawibawa dan Sekretaris PCM Muhaimin.
Jawa Pos juga berusaha meminta konfirmasi kepada Muhaimin terkait kebenaran surat tersebut melalui sambungan telepon. ’’Ya, surat itu memang kami yang membuat klarifikasi,’’ ujar Muhaimin.
Dari penelusuran Jawa Pos, akun media sosial yang intens menggoreng tragedi Gereja Santa Lidwina sebagai bahan hoax adalah akun Instagram Tayyocan (instagram.com/tayyocan).
Selain menyebarkan kabar hoaks dari PCM Gamping, akun tersebut menyiarkan informasi palsu bahwa pelaku merupakan kader Ketua Umum PB NU Said Aqil Siradj.
Bukan hanya itu, akun tersebut juga berupaya membangun opini bahwa Kapolri Tito Karnavian tebang pilih dalam menangani perkara penganiayaan. (gun/c4/fat)
FAKTA
Pimpinan Cabang Muhammadiyah Gamping, Sleman, telah mengklarifikasi bahwa pihaknya tidak ada sangkut paut dengan penyebaran kabar palsu tentang identitas pelaku penyerangan di Gereja Santa Lidwina Bedog.
Kabar hoaks menyebut bahwa pelaku penyerangan adalah jemaat gereja itu sendiri yang punya masalah pribadi dengan pastor.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Memerangi Berita Hoaks di Internet, Mahasiswa Diminta Memperbanyak Konten Positif
- Kenali Hoaks dan Misinformasi, Jangan Ditelan Mentah-Mentah
- Ustaz Adi Hidayat: Islam Tidak Anti dengan Seni
- Kecerdasan Buatan Makin Canggih, Masyarakat Diminta Waspada
- Pemerintah Perlu Bentuk Regulasi yang Membatasi Penyebaran Ideologi HTI
- PP Muhammadiyah Ingatkan Elite Politik Tidak Menyeret Masyarakat dalam Pusaran Kisruh Politik