Pelantikan Kepsek jadi Klaster Baru COVID-19 di Jatim, Kabar Sangat Buruk!

Untuk Jombang, sudah terdata 20 orang yang sudah diperintahkan isolasi mandiri dan rapid test digelar hari ini.
Wahid Wahyudi membenarkan bahwa ada pengawas sekolah yang meninggal dunia.
Namun sampai saat ini masih belum dapat dipastikan bahwa yang bersangkutan meninggal dunia terpapar COVID-19 atau tidak.
"Kami masih belum bisa memastikan, dan juga mencari informasi pengawas tersebut masuk ke RS karena sakit lambung. Jadi, penyebab meninggal dunianya masih dicari, apakah karena COVID-19 atau sakit lambung," katanya.
Pelantikan pengawas dan kepala sekolah digelar 20 Mei 2020 di Kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jatim serta diikuti sebanyak 240 orang yang terbagi empat gelombang.
Masing-masing gelombang terdapat peserta 60 orang.
Mantan Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur itu juga mengaku pada pelantikan sudah dilaksanakan protokol kesehatan ketat, seperti bermasker hingga jaga jarak fisik.
Sementara itu, Kepala BKD Jatim Nurcholis mengaku hanya meminjamkan tempat pelantikan karena pertimbangan aula cukup untuk pelantikan dan lahan parkir dan lahan parkir luas.
Beredar kabar buruk menyebut acara pelantikan pengawas dan kepala sekolah (kepsek) menjadi klaster baru penyebaran COVID-19 di Jatim.
- Jatim Sediakan 40 Ribu Beasiswa untuk Berantas Putus Sekolah
- Jatim Sumbang 25 Persen Laju Tanam Padi Nasional, Khofifah: Komitmen Wujudkan Kedaulatan Pangan
- KPK Akan Periksa La Nyalla Terkait Kasus Dana Hibah Jawa Timur Setelah Penggeledahan
- Ditanya Pemanggilan La Nyalla, KPK: Tunggu Saja
- Geledah Rumah La Nyalla, KPK Temukan Bukti Apa?
- Polisi Jatim Kejar-kejaran dengan 2 Maling Motor, Tegang