Pelaut Indonesia Penemu Benua Amerika, Bukan Columbus! Ini Buktinya...

Pelaut Indonesia Penemu Benua Amerika, Bukan Columbus! Ini Buktinya...
Cacique (Keucik) dan Guacanagari (Kuasanagari) dalam catatan Miguel Pericas of Cadiz. Dia turut serta dalam ekspedisi Columbus dan mencatat petualangannya dari hari ke hari. Laporan Pericas disempurnakan oleh empat penulis terkemuka yang kenal dekat dengan Columbus. Yakni Peter Martin, Oviedo, Las Casas dan Fernando Calon. Berdasarkan sumber utama dari laporan tersebut, C. Walter Hodges menulis buku Columbus Sails. Diterbitkan oleh Penguin Books pada 1939. Foto: Wenri Wanhar/JPNN.com.

Penari yang dimaksud Pericas, bisa jadi sewah dan atau seudati yang koheren dengan istilah Keucik dan Kuasanagari--pemuka kaum yang menyambut Columbus di Amerika. "Sewah itu semacam tarian Minang yang gerakannya mirip silat. Tapi, bukan silat," kata Anton, yang sudah mempelajari budaya Minang sejak kanak-kanak.  

Apalagi, saat jamuan berlangsung, sebagaimana dicatat Pericas, mereka duduk bersila di atas bantal. Columbus duduk di samping Kuasanagari. Dia diperlakukan sangat hormat. "Itu merupakan tradisi pemuka adat di daerah Minang dan Aceh. Di dunia ini, pimpinan kaum dengan istiah Keucik hanya ada di Aceh dan Kuasanagari hanya ada di Minang," Joesoef meyakinkan.

Nah, bila tafsir Joesoef itu benar tentu kita bertanya; Bagaimana bisa orang Minang dan Aceh berkampung di Benua Amerika? Kemana mereka sekarang?

Berdasarkan penelitian kecil-kecilan baru-baru ini, jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu sedikit banyak sudah kami temukan.--bersambung (wow/jpnn)  


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News