Pelecehan Tanpa Henti, Ini Sejumlah Masalah dalam Sektor Restoran dan Perhotelan di Australia

Menurutnya para "pengganggu" ini adalah mereka mengambil pekerjaan dari restoran atau hotel yang sudah mapan, tapi kemudian membubarkan dan memecahnya.
"Mereka menjadikan kerja tanpa kontrak dan kesepakatan kerja sebagai norma dalam perhotelan ... ini merusak pekerjaan yang aman."
Tidak diperlakukan terhormat
Pemilik restoran di Sunshine Coast, Jeremy Khoo, mengatakan sebelum membuka bisnisnya sendiri, dia mengalami "ketidakadilan" di tempat kerja.
"Di awal karir saya di salah satu perusahaan, ada budaya di mana kami diharapkan untuk bekerja lebih lama meski tidak dibayar untuk waktu kerja tambahan itu," katanya.
"Saya senang menyelesaikan apa yang dibutuhkan dan membantu semua orang di tempat itu, ... hanya saja ada juga harapan dibayar untuk pekerjaan Anda."
Tapi Jeremy mengatakan ia sudah lama tidak bekerja lagi, tapi ia merasa industrii pelayanan restoran dan hotel di Australia sudah semakin peduli dengan karyawannya.
"Kalau saya bilang, ya, kondisinya sudah berubah, dan saya telah melihat lebih banyak perubahan positif, tapi apakah itu terjadi dalam waktu yang cepat atau tidak, itu masalah yang lain lagi," katanya.
"Saya melihat budaya telah meningkat sejak saya bekerja mungkin satu dekade yang lalu, jadi saya telah melihat perubahan positif, pada dasarnya lebih menghormati."
Laporan baru dari University of Queensland Business School mengungkap banyak pekerja di bidang pelayanan restoran dan hotel yang merasa tidak dihargai dan diremehkan
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS