Pelemahan Data Bikin Harga Emas Menanjak, Bagaimana Hari Ini?
jpnn.com, JAKARTA - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange menguat pada Selasa (31/8) waktu setempat.
Dikutip dari Antara, Kamis (2/9), penguatan terjadi di tengah pelemahan data ekonomi Amerika Serikat (AS).
Kontrak emas teraktif untuk pengiriman Desember naik USD 5,9 atau 0,33 persen, dan ditutup pada USD 1.881,1 per ounce.
Harga penutupan emas di hari kerja terakhir Agustus tersebut lebih tinggi dibandingkan pada penutupan akhir Juli lalu sebesar USD 1.817,20 per ounce.
Harga emas juga dipengaruhi indeks keyakinan konsumen dilaporkan mengalami penurunan menjadi 113,8 pada Agustus dibandingkan 125,1 pada Juli lalu, karena keprihatinan terhadap penambahan kasus COVID-19 serta kekhawatiran atas kenaikan harga gas dan makanan.
Purchasing Managers' Index (PMI) Chicago, barometer bisnis di Chicago, anjlok menjadi 66,8 selama Agustus dibandingkan 73,4 pada Juli.
Sementara harga komoditas perak untuk pengiriman Desember ditutup tidak berubah pada USD 24,006 per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik USD 12 atau 1,2 persen, ditutup di USD 1.014,1 per ounce. (antara/jpnn)
Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange menguat pada Selasa (31/8) waktu setempat.
Redaktur & Reporter : Elvi Robia
- Analis Puji Langkah Jokowi Mengajak Prabowo saat Bertemu PM Singapura
- Harga Emas Antam Sabtu (27/4) Naik Rp 7 Ribu Per Gram
- Kolaborasi JFX dan DCFX dalam Literasi Investasi di Pasar Emas dan Olein
- Usut Kasus Investasi Bodong, KPK Bakal Panggil Dirut Taspen Antonius Kosasih
- BRI Ungkap 3 Fakta soal Video Viral Kasus Uang Raib Rp 400 Juta
- Tinggalkan Pinjol, Mari Berinvestasi di Pegadaian