Pelemahan Rupiah Tak Selalu Untungkan Ekspor Agroindustri
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum Dewan Karet Indonesia Aziz Pane menyeatakan, melemahnya rupiah tidak mutlak menguntungkan kegiatan ekspor agroindustri. Menurutnya, perekonomian dunia belum membaik sehingga harga komoditas melemah dan volume permintaan ekspor menurun.
"Tidak sepenuhnya kemerosotan nilai tukar rupiah ini dapat kami nikmati. Pelemahan perekonomian dunia masih berlangsung sehingga hasil yang kami dapatkan sama saja," katanya.
Sedangkan Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S. Lukman menyatakan, pihaknya bersiap-siap menaikkan harga jual produk makanan dan minuman. Akibat pelemahan rupiah, lanjutnya, harga pokok produksi naik 6-7 persen.
"Bahan baku industri makanan dan minuman seperti gula dan terigu kan 100 persen dipenuhi dari impor. Ini sangat berdampak kepada kami," ucapnya. Industri makanan dan minuman yang paling terkena imbasnya adalah mi instan, roti, dan biskuit. (dio/uma/ken/c2/kim)
JAKARTA - Ketua Umum Dewan Karet Indonesia Aziz Pane menyeatakan, melemahnya rupiah tidak mutlak menguntungkan kegiatan ekspor agroindustri. Menurutnya,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jawab Tantangan Bisnis ke Depan, Pertamina Luncurkan Competency Development Program
- Harga Emas Antam Sabtu 18 Mei 2024, Naik Rp 7.000 Per Gram
- Layanan SIM Keliling Lima Lokasi di Jakarta Hari Ini
- Anak Usaha SIG Raih BUMN Entrepreneurial Marketing Awards 2024
- Stimuno Kembali Raih Penghargaan Top Brand For Kids Awards
- Pupuk Kaltim Beri Reward 15 Distributor Ritel Terbaik, Jalan-jalan ke Luar Negeri