Pelepasan Aerosol Bisa Selamatkan Terumbu Karang dari Dampak Perubahan Iklim
Ia mengatakan, tantangannya adalah untuk mengurangi kenaikan suhu di laut dan bahwa "skenario dekarbonisasi agresif" yang sedang dipertimbangkan oleh Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC), adalah salah satu pilihan.
"Tapi bahkan pilihan yang lebih agresif untuk mengurangi suhu adalah untuk mengakali jumlah hamburan cahaya di atmosfer, dan untuk melakukan itu, Anda menambahkan aerosol ke stratosfer atas," kemukanya.
Ia menambahkan, "Sekarang apa yang dilakukannya itu mencerminkan beberapa sinar matahari yang masuk, dan proyeksi model memprediksi bahwa ini akan memiliki efek yang sangat kuat untuk mengurangi jumlah pemanasan di laut.”
Tak ada pengganti bagi pengurangan karbon dioksida
Banyak ilmuwan mengatakan, intervensi iklim bukanlah pengganti bagi pengurangan emisi karbon dioksida.
Awal tahun ini, Akedemi Keilmuan Nasional AS menyimpulkan, hal yang "tak rasional dan tak bertanggung jawab" untuk menggunakan aerosol tanpa mengejar mitigasi emisi, penghapusan karbon dioksida, atau keduanya.
Profesor Peter mengatakan, menempatkan sulfur dioksida ke angkasa tak akan berbuat apa-apa dalam mengurangi pengasaman laut, konsekuensi lain dari perubahan iklim terhadap karang.
Ia menyebut, solusi global untuk menghentikan perubahan iklim akan menjadi hasil terbaik bagi terumbu karang, tapi aerosol bisa digunakan jika itu tak terjadi.
Seorang ilmuwan asal Queensland mengatakan, melepaskan aerosol ke atmosfer bisa menyelamatkan terumbu karang dunia dari dampak perubahan iklim.Ini
- Dunia Hari Ini: Indonesia Kalah Melawan Irak Dalam Piala Asia U-23
- Orang Utan Sumatra, Hewan Liar yang Bisa Mengobati Dirinya Sendiri dengan Tanaman Obat
- Dunia Hari Ini: Jalan Raya di Guangdong Runtuh, 24 Orang Tewas
- Banyak Pekerja Start-Up yang Belum Tahu Haknya Sebagai Buruh
- Dunia Hari Ini: Ratusan Ribu Buruh Indonesia Turun ke Jalan Rayakan May Day
- Dunia Hari Ini: Aktivitas Gunung Ruang Kembali Meningkat