Peluang dan Tantangan SHIA sebagai Hub Internasional

Oleh: Zaenal A Budiyono*

Peluang dan Tantangan SHIA sebagai Hub Internasional
Terminal III Bandara Soekarno Hatta. Foto Yessy Artada/jpnn.com

Kedua, banyak pilihan destinasi di banyak negara untuk bisnis maupun liburan. Ketiga, frekuensi penerbangan yang lebih sering ke destinasi-destinasi menarik, dan keempat, tarif lebih murah karena persaingan antar maskapai.

Di atas kertas hub and smoke model menarik untuk dikerjakan. Namun, tantangan dan masalahnya tidaklah sesederhana yang dikira. Kondisi faktual di SHIA juga tidak sama dengan yang berlaku di Heathrow.

Selain itu, sejauh ini apa dan bagaimana hub internasional yang dimaksud otoritas di Jakarta sejauh ini belum jelas. Apakah SHIA mau jadi pemain (hub) regional di ASEAN, internasional, ataukah hanya hub dari berbagai daerah di Indonesia? Semuanya memerlukan jawaban yang tepat dan terukur.

Berkaca dari airports hub besar yang ada sekarang, seperti Singapore Changi, Dubai International Airport, Madrid Barajas, Amsterdam Schiphol, Paris Charles De Gaulle, maupun Frankfurt Airport, rasanya tak mudah SHIA langsung menuju level yang sama dalam waktu singkat. Salah satunya dalam fasilitas pendukung, di mana akses dari SHIA ke pusat kota tidaklah mudah akibat kemacetan yang seolah menjadi rutinitas.

Meskipun MRT bandara akan beroperasi satu tahun lagi, tapi itu bukanlah satu-satunya solusi. Diperlukan blueprint transportasi kota terpadu dan interkoneksi antar-moda sehingga bisa memastikan dan memangkas waktu yang tidak diperlukan.

Tantangan lain, jarak SHIA dan Changi terlalu dekat, sehingga sulit untuk bersaing pada kelas yang sama. Selain itu, SHIA juga belum terkoneksi secara langsung ke destinasi-destinasi dunia, khususnya Eropa dan Amerika.

Dengan banyaknya kendala menjadi hub kelas dunia, lalu apakah SHIA cukup menjadi hub regional bagi pesawat-pesawat dari daerah? Di sini juga ada tantangan yang tak mudah.

Sebagai ilustrasi, misalnya saja rute Jakarta – Tokyo, di mana SHIA menjadi hub bagi penumpang dari berbagai smoke di daerah. Secara bisnis ini menarik, karena rute dari Jakarta ke Tokyo bisa terisi penuh dengan hub Jakarta.

Data dari tahun ke tahun menunjukkan kapasitas industri penerbangan Indonesia terus meningkat. Bukan hanya pada traffic penumpang, pesanan pesawat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News