Peluru Bersarang di Pundak Didik, di Mana Mamamu?

Peluru Bersarang di Pundak Didik, di Mana Mamamu?
DISELAMATKAN. Didik dirawat ke Pusat Penyelamatan dan Rehabilitasi Orangutan YIARI di Ketapang, Rabu (15/6). Foto: YIARI for Rakyat Kalbar/JPNN.com

“Bahkan ukuran tubuhnya kurus kering dan terlalu kecil untuk orangutan seusianya," tutur Sanchez dalam siaran persnya, Kamis (16/6).

Menilik giginya, kata dia, Didik berumur kira-kira satu tahun setengah. "Selain mengalami malnutrisi, di tubuhnya juga ditemukan sebutir peluru senapan angin yang bersarang di pundak kanannya, mengakibatkan kelenjar di dada kanannya membengkak,” bebernya.

Kemungkinan besar, lanjut Sanchez, induk orangutan itu sudah mati dan tertembak seperti bayinya. Tak jarang, lanjutnya, dalam sejumlah kasus pada saat orangutan dewasa ditembak mati, anaknya juga ikut tertembak.

“Untuk satwa seperti orangutan, kehilangan induknya membuat mereka sangat trauma karena melihat secara langsung kematian Sang Induk. Pengalaman traumatik ini membuat  bayi orangutan itu juga terlihat sedih dan depresi,” jelasnya. 

Trauma tersebut memerlukan waktu lama untuk disembuhkan. Dalam proses rehabilitasi yang bisa berlangsung bertahun-tahun ini, bayi orangutan itu akan bergabung dengan teman-temannya untuk mempelajari kemampuan bertahan hidup sebelum dikembalikan ke habitatnya. (*)


LAGI, seekor bayi orangutan (Pongo Pygmaeus) ditemukan di Ketapang, Kalimantan Barat. Kondisinya menyedihkan. Selain kekurangan nutrisi, didapati


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News