Pemain Sepak bola Profesional Bertahan Hidup Dengan Main di Tarkam?

Pemain Sepak bola Profesional Bertahan Hidup Dengan Main di Tarkam?
Ilustrasi (ANTARA/d'dn)

Kami yang datang ke lapangan hadir dengan atribut lengkap sampai drum yang siap ditabuh sepanjang laga demi memberi semangat.

Jika dulu tarkam adalah jalan memperpanjang silaturahmi dan pertemanan, kini fanatisme beraroma adu gengsi menjadi lebih kentara.

Sejumlah pengusaha yang memiliki uang berlimpah dan tentunya ingin ada hiburan yang menarik, berlomba-lomba menggelar turnamen.

Tak sedikit dari mereka yang mengundang pemain kenamaan demi meramaikan gelaran tersebut.

Bahkan sampai ada yang memanggil pemain luar yang memiliki portofolio pernah bermain di klub liga Indonesia.

Tawaran dana yang besar secara sekejap mulai dari jutaan hingga puluhan juta rupiah, membuat sulit bagi para pemain profesional memalingkan muka meski ancaman besar mengintai mereka.


Dapur yang Harus Ngebul

Kita mungkin sepakat, bermain di tarkam memang bukan keinginan para pemain profesional atau mungkin menjadi opsi terakhir agar bisa tetap menyambung hidup.

Pemain sepak bola profesional mencoba bertahan hidup dengan bermain pada pertandingan sepak bola antarkampung (tarkam). Benarkah?

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News