Pemalsuan Hasil Tes Covid-19 Sangat Berbahaya, Pelakunya Harus Ditindak Tegas

jpnn.com, JAKARTA - Bisnis pemalsuan tes Covid-19 oleh sindikat yang berpraktik di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, terbongkar.
Polres Bandara Soekarno-Hatta menangkap 15 anggota sindikat pemalsuan surat hasil negatif rapid tes antigen, antibodi, serta swab metode polymerase chain reaction (PCR) itu.
"Kami sangat mengapresiasi tindakan kepolisian yang telah mengungkap sindikat pemalsu tes Covid-19," kata Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin, Selasa (19/1).
Azis mengatakan pemalsuan tes Covid-19 ini berdampak pada orang banyak. Pasalnya, bila pengguna hasil tes palsu ini ternyata positif Covid-19, maka dapat menularkan kepada orang lain. "Terlebih, kepada kelompok rentan," tegasnya.
Pimpinan DPR bidang koordinasi politik, hukum, dan keamanan, itu mengatakan penangkapan kasus pemalsuan hasil tes Covid-19 sebelumnya di pelabuhan hingga stasiun kereta api.
Nah, Azis menegaskan, dengan dibongkarnya praktik pemalsuan Covid-19 di bandara, ini maka kasus itu sudah terjadi di seluruh moda transportasi publik. Baik itu transpotasi darat, laut dan udara.
"Temuan pemalsuan hasil rapid tes terjadi di seluruh moda transportasi publik," kata Azis.
Mantan ketua Komisi III DPR itu menuturkan bahwa isu ini perlu mendapat perhatian khusus. Terutama di saat pemerintah akan menjalankan program vaksinasi di seluruh pelosok Indonesia.
BERITA TERKAIT
- Soal Perpres Miras, Mahfud MD: Pemerintah Tidak Alergi Kritik
- Bersaing dengan Guru Muda, Honorer K2 Gencarkan Tryout Mulai Besok
- Banyak Honorer Tua, Forum Guru Minta Materi Tes PPPK Jangan Melenceng dari Bimbel
- Menko Airlangga: Pemulihan Ekonomi Indonesia Sudah Berada di Jalur yang Tepat
- Berikut Ini Perbedaan Sesak Napas karena Asma dan COVID-19
- Hasil Diet Rina Gunawan Sempat menjadi Sorotan