Pemandangan Memilukan di India, Kremasi Massal Gegara COVID-19
PM Morrison mengatakan bahwa kepulangan warga Australia dan penduduk tetap Australia dari 'negeri yang berisiko tinggi' merupakan masalah penting, namun warga Australia di India mengatakan mereka sudah lama menghadapi kesulitan untuk mendapatkan penerbangan untuk kembali.
Pemerintah Kanada juga mengatakan akan melarang penerbangan dari India dan Pakistan selama 30 hari mulai hari Kamis sebagai bagian dari usaha mencegah penyebaran virus.
Larangan ini tidak berlaku untuk pengiriman barang.
Perilaku masyarakat yang tidak mengindahkan protokol kesehatan dalam beberapa pekan terakhir, di mana massa berkumpul untuk kegiatan politik dan juga keagamaan disebut-sebut menjadi sebab utama peningkatan kasus.
Munculnya varian baru yang lebih ganas menyebarkan virus juga menjadi alasan lainnya.
"Di seluruh dunia kita melihat bahwa gelombang kedua selalu lebih berbahaya dan lebih mematikan dibandingkan gelombang pertama," kata Dr Deepak Baid dari Asosiasi Konsultan Medis India di Mumbai kepada ABC.
"Jadi kemudian pertanyaanya adalah apakah kita sudah mempersiapkan diri? Jawabannya pastilah tidak."
Wartawan Barkha Dutt mengatakan dia menghabiskan waktu berminggu-minggu melaporkan kasus dari rumah sakit dan tempat kremasi.
Foto-foto yang diambil dari ketinggian menunjukkan suasana di ibu kota India, New Delhi saat kremasi massal dilakukan di lapangan parkir terhadap korban COVID-19 setelah 306 orang meninggal dunia dalam kurun waktu 24 jam saja
- WNI Didenda Hampir Rp100 Juta di Taiwan Gegara Bawa Daging Babi
- Sampah Saset: Masalah Besar Indonesia dalam Kemasan Kecil
- WN India Beristri Wanita Asal Tasikmalaya Ini Dideportasi Imigrasi
- Dunia Hari Ini: Panggung Kampanye Meksiko Roboh, Sembilan Tewas
- Pemegang WHV Korban Kecelakaan Merasa Beruntung Biaya Perawatan Ditanggung Asuransi
- Dunia Hari Ini: Presiden Prancis Turun Langsung Redam Kerusuhan di Kaledonia Baru