Pemasukan RSUD Kota Bekasi Anjlok, ini Penyebabnya

Pemasukan RSUD Kota Bekasi Anjlok, ini Penyebabnya
Uang rupiah. Foto ilustrasi: istimewa

jpnn.com, BEKASI - Pendapatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dokter Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi makin anjlok. Rumah sakit plat merah hanya mampu membukukan pendapatan Rp 12 miliar per bulan dari target capaian Rp 15 miliar.

“Pendapatan sepanjang tahun ini memang cenderung menurun, tapi kami terus berbenah,” kata Direktur Utama RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi, Pusporini, Senin (13/11).

Puspo mengatakan, penyebab utama menurunnya pendapatan RSUD karena jumlah rumah sakit swasta semakin banyak.

Tahun lalu, jumlahnya mencapai 35 rumah sakit, namun kini menjadi 42 rumah sakit. Mereka saling bersaing menjual jasa kesehatan dan fasilitas kesehatan di Kota Bekasi.

Tentunya, kata dia, hal ini sangat berpengaruh pada pendapatan RSUD. Sebab rumah sakit swasta juga melayani pasien Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Apalagi RSUD merupakan fasilitas kesehatan tipe B, sehingga baru melayani pasien setelah mendapat rujukan dari rumah sakit tipe C, atau yang ada di bawahnya.

“Pasien cenderung sudah habis ditangani oleh faskes tipe C, sementara faskes tipe B hanya melayani sisa pasien rujukan,” ujarnya.

Hal ini, kata dia, juga dipicu adanya renovasi di dua lantai Gedung A RSUD dr. Chasbullah. Dampaknya, kapasitas tampung RSUD menurun karena ada sekitar 20 kamar inap khusus anak dan ibu melahirkan yang tidak bisa difungsikan.

Tahun lalu, jumlahnya mencapai 35 rumah sakit, namun kini menjadi 42 rumah sakit. Mereka saling bersaing menjual jasa kesehatan dan fasilitas kesehatan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News