Pembagian Daging Kurban di Semarang Pakai Wadah Non-Plastik

jpnn.com, SEMARANG - Pengemasan daging kurban pada Hari Raya Iduladha 1445 Hijriah di Kota Semarang, Jawa Tengah mulai beralih dari kantong plastik ke wadah ramah lingkungan.
Gerakan tak pakai plastik sekali pakai sebagai wadah daging kurban itu telah diterapkan sebagian bersar masjid dan instansi di Kota Semarang.
Seperti dilakukan oleh Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) yang telah memakai besek bambu pengganti plastik sebagai wadah daging kurban.
Ketua Panitia Penyembelihan Hewan Kurban UPGRIS Nur Aksin mengatakan penerapan itu dilakukan jauh sebelum imbauan kampanye antiplastik dari Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang.
"Kami sudah memiliki niatan merubah wadah plastik ke yang ramah lingkungan, jauh sebelum pandemi Covid-19," katanya kepada JPNN.com, Rabu (19/6).
Meski begitu, Aksin bilang penggunaan plastik masih diterapkan pada tahun ini.
Plastik ramah lingkungan "biodegradable" itu digunakan untuk memisahkan jeroan dari daging.
"Kalau dijadikan satu dengan daging selain tidak sehat baunya tidak fresh," imbuh Aksin.
Gerakan pembagian daging kurban di Semarang pakai wadah non-plastik, peduli lingkungan.
- Human Initiative Gelar Flash Sale Kurban untuk Bantu Masyarakat Pelosok Negeri
- HI Sebar Qurban ke Pelosok Maluku, Warga Terharu Saat Terima Sapi
- Layanan Kurban Iduladha Perluas Kepedulian dan Manfaat bagi Masyarakat
- Mulai 2025, UMKM di Palembang Dilarang Sediakan Kantong Plastik
- Puluhan Ribu Kreator konten Ikut Program Kurban Bersama SnackVideo
- BAZNAS Salurkan Daging Kurban untuk Pengungsi Palestina di Yordania