Pembajakan, Teroris Industri Kreatif !

Pertahun Bisa Rugi Rp. 3 Triliun

Pembajakan, Teroris Industri Kreatif !
VCD Bajakan yang marak di pasaran bebas, diperkirakan telah merugikan negara hingga triliunan rupiah.
Togar mengatakan, omzet industri musik digital tidak sedikit. Melalui teknik itu dapat mencegah atau setidaknya mengurangi pembajakan. “Jika pembajakan tak segera diberantas, rekaman konvensional akan punah,” katanya. Pada kesempatan yang sama, Direktur PT Nagaswara Publisherindo Rahayu Kertawiguna mengatakan, pembajakan dapat menghambat perkembangan industri musik yang mulai dilirik pelaku bisnis. “Industri musik telah memberikan kontribusi 10 persen dari total sumbangan pendapatan negara dari sektor industri kreatif,” tutur Rahayu.

Rahayu mengaku para pengusaha rekaman mulai tertarik pasar digital. Itu untuk mengantisipasi pembajakan yang semakin tinggi. Dari pasar digital itu, lanjut Rahayu, perusahaan rekaman dapat bekerjasama dengan operator selular. “Misalnya XL (PT Exelcomindo Pratama Tbk),” katanya.

Menanggapi pernyataan Rahayu, Presiden Direktur PT Exelcomindo Pratama Tbk, Hasnul Suhaimi mengaku peningkatan pendapatan sejak adanya pasar digital dari Ringback Tone (RBT) cukup tinggi. Sejak diluncurkan pada 2007, lanjutnya, kontribusi dari RBT mencapai Rp 10 miliar. Kemudian, tahun lalu tumbuh menjadi Rp 200 miliar. Dia memprediksi untuk tahun ini sektor RBT mengambil bagian  pendapatan perusahaan sebesar Rp 300 miliar atau tumbuh sebesar 100 persen dibanding 2007. (vit)

JAKARTA - Industri musik diprediksi merugi Rp 3 triliun di penghujung tahun ini. Prediksi itu dikemukakan Ketua Umum Gabungan Perusahaan Rekaman


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News