Pembakar Masjid Syiah di Melbourne Dipenjarakan Lebih dari 16 Tahun

Mereka meninggalkan jejak mereka di dinding, menggunakan cat semprot untuk menulis kata-kata yang terkait dengan ISIS dalam bahasa Inggris dan Arab, sebuah pesan yang, menurut hakim, dibiarkan "untuk dilihat seluruh dunia".
Pandangan sesat
Para lelaki, yang terlihat riang dan banyak bicara menjelang putusan, ini juga tertawa di ruang sidang ketika hakim tengah menggambarkan pesan teks yang mereka kirim dengan ucapan saling memberi selamat setelah kebakaran terjadi.
Pengadilan mengungkap, Chaarani dan Mohammed juga sebelumnya mencoba membakar Islamic Centre sebulan sebelumnya.
Chaarani dan Mohammed dijatuhi hukuman 22 tahun dengan periode non-pembebasan bersyarat selama 17 tahun atas serangan masjid dan upaya pembakaran masjid sebelumnya pada bulan November 2016.
Moukhaiber dijatuhi hukuman penjara 16 tahun, dan harus menjalani hukuman minimal 12 tahun sebelum memenuhi syarat untuk pembebasan bersyarat.
Meski Moukhaiber tak terlibat dalam upaya sebelumnya, hakim mengatakan ia adalah "anggota tim yang penuh komitmen dan antusias" dan prospek rehabilitasi masa depannya suram jika ia terus menganut "pandangan mengejutkan dan sesatnya" itu.
Pengadilan mengungkap Moukhaiber dan Mohammed tak meninggalkan keyakinan mereka terhadap ideologi ISIS.
Dan meski Chaaranni menulis surat kepada pengadilan yang menyatakan kesedihannya, rasa malu dan jijik atas apa yang telah ia lakukan, Hakim Tinney mengatakan tindakan itu mementingkan diri sendiri dan tak usah diberikan banyak pertimbangan.
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya