Pembangunan Perumahan Bergeser ke Kota Satelit
Padatnya kota besar mendorong pembangunan perumahan menyebar ke kota-kota satelit yang menjadi kawasan suburban.
Sebagai kawasan yang mampu menjawab persoalan tempat tinggal, permintaan hunian di suburban masih berupa landed house.
’’Umumnya, masyarakat masih mempunyai obsesi rumah tinggal di darat lebih bernilai bila dibandingkan dengan rumah susun,’’ katanya.
Lagi pula, selain bisa memiliki landed house, mereka tetap melakukan kegiatan atau rutinitas kerja ke kota dengan jarak tempuh yang masih memadai.
Animo masyarakat perkotaan mencari hunian di kawasan suburban seperti di Sidoarjo juga terlihat.
Di kawasan tersebut, rumah menengah menjadi incaran para pembeli.
Karena itu, peluang untuk tumbuh masih tinggi.
Apalagi, daya serap di segmen menengah masih tinggi dan dominasi end user di mana kebutuhan terhadap hunian setiap tahun terus meningkat.
JPNN.com – Pemenuhan kebutuhan rumah bergeser seiring tingginya kebutuhan lahan.
- Survei WE Institut: Elektabilitas Eri Cahyadi Tertinggi untuk Pilkada Surabaya 2024
- Lippo Cikarang Catatkan Pra-Penjualan Rp 325 Miliar, Total Pendapatan Naik 175 Persen
- PropertyGuru Indonesia Property Awards Kenalkan Kategori Baru di Tahun ke-10
- Irwan: IKA SKMA Jatim Harus Berperan Aktif Mendukung Program Pemerintah
- 10 Kg Emas Batangan Ilegal di Manado Rencananya Dibawa Pelaku ke Surabaya
- Debat Perpuluhan