Pembatalan Mutasi Dinilai Upaya Jegal Edy Rahmayadi

Pembatalan Mutasi Dinilai Upaya Jegal Edy Rahmayadi
Letjen TNI Edy Rahmayadi. Foto: Manado Post/dok.JPNN.com

"Dalam politik itu, ada rivalitas persaingan. Jangankan Pilkada, main bola saja, kalau bisa lawannya tidak datang, menang WO. Tapi Pak Edy itu semakin dihambat-hambat lebih bagus,"sebutnya.

PAN, kata dia, yakin Letjen TNI Edy Rahmayadi sudah menuntaskan persoalan kedinasan sebelum pendaftaran di KPU Sumut berakhir.

"Kita yakin, Insya Allah Pak Edy tetap maju. Ini politik, masalah goyang-menggoyang itu biasa,"tegasnya.

Apabila pihak yang berwenang tidak menyetui pensiun dini yang diajukan oleh Edy Rahmayadi, maka, Edy bisa mengajukan pengunduran diri.

"Itulah pengorbanan Pak Edy. Beliau sudah punya tekad untuk membangun Sumut," ucapnya.

Pembatalan mutasi ini menurut Yahdi mengindikasikan adanya upaya mengganjal pencalonan Edy. Edy saat ini menurutnya, popularitas dan elektabilitasnya terus meningkat.

Seperti diketahui, Edy Rahmayadi sudah mengantongi tiket untuk bisa maju di Pilgub Sumut 2018 dengan mengantongi rekomendasi 3 parpol diantaranya PKS (9 kursi), Partai Gerindra (13 kursi) dan PAN (6 kursi).

PKS dan PAN mengeluarkan rekomendasi agar Edy Rahmayadi berpasangan dengan Musa Rajeckshah (Ijeck). Sedangkan Partai Gerindra belum memutuskan siapa pendamping Edy. (dik)


Partai pengusung menilai, pembatalan mutasi Letjen TNI Edy Rahmayadi merupakan bagian dari upaya penjegalan Edy maju di Pilgub Sumut.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News