Pembatasan BBM Hambat Pertumbuhan Ekonomi
Sabtu, 02 Juni 2012 – 04:24 WIB

Pembatasan BBM Hambat Pertumbuhan Ekonomi
JAKARTA - Pakar Perminyakan Kurtubi menganggap kebijakan pemerintah untuk membatasi kuota BBM salah besar. Karena apabila konsumsi BBM dibatasi maka kegiatan ekonomi masyarakat bisa terganggu.
”Ini merupakan kebijakan salah total. Jika dibatasi alhasil pertumbuhan ekonomi nasional pun tidak mencapai target,” ucap Kurtubi di Gedung DPD RI, Jakarta, Jumat (1/6).
Baca Juga:
Kenyataannya, lanjutnya, dukungan energi yang cukup dibutuhkan agar ekonomi negara terus bertumbuh. Tahun 2011, ekonomi bisa tumbuh hingga 6,5 persen, pertumbuhan tersebut diiringi dengan melonjaknya konsumsi BBM bersubsidi melampaui kuota. “Tahun lalu kan mencapai 41,8 juta kiloliter,” ujar Kurtubi.
Tahun ini, tegas dia, kuota BBM bersubsidi dipatok 40 juta kiloliter. Konsumsi BBM tahun ini bakal melampaui kuota tersebut mengingat pemerintah berharap pertumbuhan ekonomi bisa tetap 6,5 persen. “Ini kan tidak mungkin turun, sebab kita menginginkan adanya pertumbuhan ekonomi 6,5 persen,” tegas Kurtubi.
JAKARTA - Pakar Perminyakan Kurtubi menganggap kebijakan pemerintah untuk membatasi kuota BBM salah besar. Karena apabila konsumsi BBM dibatasi maka
BERITA TERKAIT
- Bank Raya Bukukan Laba Bersih Rp 16,92 Miliar, Ini Penopangnya
- Al Hidayat Samsu MPR Sebut Rakyat Butuh Perlindungan Nyata di Tengah Gejolak Tarif AS
- Gelar Panen Raya di Purbalingga, BAZNAS Dorong Kemandirian Petani Mustahik
- Legislator Minta Bank Jatim Merebut Kembali Kepercayaan Nasabah
- BPS Akui Adanya Perlambatan Konsumsi Rumah Tangga
- Harga Emas Antam Hari Ini 6 Mei 2025 Melonjak, Cek Daftarnya