Pembatasan BBM Subsidi Tinggal Tunggu DPR
Hari Ini, Dibahas dengan Pemerintah dan BPH Migas
Senin, 06 Desember 2010 – 07:38 WIB

Pembatasan BBM Subsidi Tinggal Tunggu DPR
Ibrahim menjelaskan penerapan opsi pertama akan lebih mudah. Apabila regulasi sudah keluar, langkah berikutnya adalah melakukan sosialisasi ke lapangan. "Selanjutnya, melakukan pengawasan dengan pihak yang terkait. Akan diberikan sanksi jika sampai ada yang melanggar," tuturnya.
Baca Juga:
Tetapi, bila opsi kedua yang dipilih, kemungkinan penerapan pembatasan konsumsi BBM bersubsidi tidak bisa dilaksanakan pada 1 Januari 2011 seperti keinginan semula. "Soal pembatasan tahun (produksi kendaraan) ini, yang tahu polisi. Jadi, masih harus kerja sama dengan mereka. (Sinkronisasi data) ini jelas makan waktu," terang Ibrahim.
Dengan satu suaranya pemerintah dan BPH Migas, bola panas penerapan aturan ini ada di tangan DPR. Pengamat perminyakan Pri Agung Rakhmanto mengatakan, wacana pembatasan BBM bersubsidi itu sudah dilontarkan sejak beberapa tahun lalu. Namun, selama ini selalu mandek?di tengah jalan. "Ini sudah menjadi masalah lama," katanya.
Pekan lalu, Menko Perekonomian Hatta Rajasa dan Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh memberi sinyal bahwa pemerintah akan mengajukan satu opsi saja. Yakni, pembatasan BBM bersubsidi bagi semua kendaraan pelat hitam. "Pada 2011, seluruh kendaraan pelat hitam harus pakai Pertamax. Sedangkan premium (BBM subsidi) hanya untuk pelat kuning, roda dua, roda tiga, dan nelayan. Semua yang bersubsidi akan dibatasi," kata Hatta Rajasa.
JAKARTA - Program pembatasan BBM (bahan bakar minyak) bersubsidi tinggal menunggu waktu. Menurut rencana, hari ini (6/12) pemerintah dan DPR akan
BERITA TERKAIT
- Bea Cukai Buka Peluang Ekspor Bagi Pelaku UMKM di 3 Daerah Lewat Kegiatan Ini
- Pegadaian Catat Penjualan Emas Pada April Sebanyak 150 Kg
- Brand Footprint 2025 Telusuri Jejak Pilihan Konsumen
- Salurkan Hibah Alat Teknologi Rp800 Juta, Pertamina Berkomitmen Lanjutkan Program UMK Academy
- Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Pertahankan Kinerja Solid Sepanjang 2024
- BULOG Serap 2.000.524 Ton Setara Beras, Stok Nasional Tembus 3,6 Juta Ton