Pembatasan Plus Kenaikan BBM Lebih Efektif

Pembatasan Plus Kenaikan BBM Lebih Efektif
Pembatasan Plus Kenaikan BBM Lebih Efektif
JAKARTA–Program pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi akan lebih efektif jika dibarengi dengan kenaikan harga. Dengan demikian, beban subsidi yang selama ini ditanggung pemerintah akan berkurang secara signifikan.

Menurut Wakil Menteri ESDM, Widjajono Partowidagdo, pembatasan dan menaikkan harga BBM bersubsidi harus dilakukan secara bertahap. Guru besar ilmu ekonomi dan pengelolaan lapangan minyak dan gas ITB ini menambahkan, sebagai akademisi ia menilai opsi menaikan harga lebih bagus. Karena sekali bisa menaikan harga BBM, pemerintah sekarang dan yang akan datang bakal senang. Dengan menaikan harga, pemerintah akan memiliki lebih banyak uang untuk pembangunan.

Jika pemerintah masih merasa sulit menghadapi risiko yang ditimbulkan naiknya harga BBM subsidi, itu bisa dimulai dengan program pembatasan. ”Tapi setidaknya, jangan sampai opsi pembatasan dan menaikan harga BBM tidak jalan dua-duanya,” ujar Widjajono.

Sebagai langkah awal mencabut subsidi, ia mengusulkan pemerintah menjual premium sesuai harga pasar, tetapi pajak dan biaya distribusi tetap ditanggung pemerintah. Harga premium terdiri atas biaya premium, biaya alpha, dan pajak. Biaya alpha adalah biaya distribusi ditambah margin. Nah, jika harga ekonomis Rp 8.200 per liter dikurangkan biaya alpha dan pajak, maka didapati harga Rp 6.500 per liter.

”Ini opsi jalan tengah. Dengan harga Rp 6.500 per liter, pemerintah tidak lagi mensubsidi premium. Hanya menanggung biaya distribusi dan pajak,” kata Widjajono.

JAKARTA–Program pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi akan lebih efektif jika dibarengi dengan kenaikan harga. Dengan demikian, beban

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News