Pembelian Rumah Melalui KPR Berkurang

Pembelian Rumah Melalui KPR Berkurang
Pembelian Rumah Melalui KPR Berkurang

Direktur CTRA, Tulus Santoso, mengatakan cara pembayaran melalui KPR memang turun selain karena kebijakan LTV juga meningkatnya suku bunga disebabkan melonjaknya nilai tukar mata uang (kurs).

"Memang ini bukan hanya dirasakan dampaknya oleh industry properti, industry lain juga merasakan. Selain itu kondisi likuiditas perbankan saat ini terlihat Loan to Deposit Ratio (LDR)nya sudah tinggi. Nah ini membatasi pembiayaan untuk properti," ungkapnya saat public expose Ciputra Grup di Jakarta, kemarin.

 Pihaknya memahami maksud BI memberlakukan kebijakan itu untuk menahan gejolak moneter. Maka Tulus menilai bahwa kondisi ini hanya sesaat dan bukan merupakan faktor fundamental baik dari industry properti maupun perusahaan propertinya.

"Kita tunggu semua normal kembali. Ini tidak terkait fundamental tapi lebih ke kondisi eksternal yang ada dampaknya ke properti. Jadi kita masih percaya diri pertumbuhan perusahaan akan tetap sesuai target dan harapan," yakinnya.

Direktur CTRS, Nanik J Santoso, mengatakan tiga bulan terakhir di tahun 2013 tidak ada KPR sama sekali ke penjualan perseroan.

"Tapi kami tidak boleh berhenti menjual. Akhirnya kita pakai cara bahwa Uang Muka bisa dicicil. Untuk rumah di atas 70 meter persegi kan Uang Mukanya harus di atas 30 persen. Akhirnya uang muka itu kita perbolehkan cicil apakah itu tiga bulan, enam bulan, bahkan bisa lebih tergantung kondisinya," paparnya.

Terlebih, kata Nanik, mayoritas pembeli rumah di kelas itu adalah first home buyer alias pembeli rumah pertama. Tanpa difasilitasi seperti itu maka daya belinya semakin berkurang sebab pada saat yang sama terjadi kenaikan harga tanah secara signifikan. "Tahun 2013 kenaikan harga tanah di Surabaya mencapai 100 persen," ucapnya.

Kenaikan harga tanah itu juga memicu kenaikan pembelian rumah segmen harga mulai Rp 1 miliar dan lebih pada beberapa produk milik perseroan terutama di kawasan Surabaya dan sekitarnya.

JAKARTA - Perusahaan properti mulai merasakan berkurangnya demand pembelian rumah melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Pada saat yang sama terjadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News