Pembenah Tanah Organik Tingkatkan Produktivitas Sayuran Daun
Kondisi pertanian saat ini, banyak lahan yang sudah beralih fungsi, terjadi penurunan ketersediaan lahan produktif, dan penurunan kualitas lahan yang produktif.
Menurut peneliti PKHT LPPM IPB Endang Gunawan, hal itu dimungkinkan terjadi karena dampak negatif dari revolusi hijau sejak 1980-an yang mana meningkatkan penggunaan pupuk anorganik oleh petani dalam kurun waktu 30 tahun.
“Kerusakan dari penggunaan agrochemical ini sering tidak memiliki rekomendasi, tidak berimbang, dan tidak diimbangi dengan pemberian pupuk organik," ucap Endang.
Dia menjelaskan pembenah tanah adalah bahan-bahan organik sintesis atau alami yang mampu memperbaiki sifat fisik, kimia, atau biologi tanah. Pembenah tanah ada yang berbentuk padat maupun cair.
Dengan adanya pembenah tanah, tanaman lebih mudah dalam menyerap hara dan air dari dalam tanah.
Endang menyebut ada tiga jenis pembenah tanah yang dikenal saat ini, yaitu soil conditioner, soil ameliorant, dan soil decomposers.
Soil conditioner digunakan untuk perbaikan sifat fisik tanah, soil ameliorant untuk perbaikan sifat dan reaksi kimia tanah, sedangkan soil decomposers untuk perbaikan sifat biologi tanah.
Menurut Endang, pupuk organik berbeda dengan pembenah tanah. Perbedaannya terletak pada komposisi unsur hara makro dan mikro. Umumnya, pupuk organik memiliki unsur hara yang lebih rendah dari unsur hara pada pembenah tanah.
Ditjen Hortikultura Kementan mengadakan bimtek guna meningkatkan produktivitas sayuran daun.
- Tingkatkan Teknologi Pertanian, Kementan Jalin Kerja Sama dengan Iran
- Bawang Merah Enrekang Siap Penuhi Kebutuhan Nasional di Tengah Kenaikan Harga
- Ikhtiar Petani Indramayu Dukung Upaya Pemerintah Stabilkan Pasokan & Harga Bawang Merah
- 4 Sayuran yang Ramah untuk Ginjal
- Tingkatkan Suasana Hati dengan Mengonsumsi 4 Makanan Lezat Ini
- 5 Sayuran Ini Sahabat Terbaik Penderita Diabetes