Pemberitaan Media soal Virus Corona Dinilai Sebabkan Panic Buying di Australia

Jaringan supermarket lain yang menguasai pasar Australia, Coles, juga melakukan hal yang sama, terutama pembatasan pembelian tisu toilet.

Menurut pakar media Prof Karin Wahl-Jorgensen, kepanikan pembelian seperti yang terjadi di Australia disebabkan karena pemberitaan media.
"Melihat kebanyakan orang yang terkena virus tersebut hanya mengalami gelaja yang ringan, wabah ini menakutkan, utamanya karena dampaknya pada masyarakat sebagai kesatuan." katanya.
"Khususnya, ketakutan akan virus lebih mudah menyebar dibandingkan virus itu sendiri dan menyebabkan kekacauan sosial lewat pembelian panik."
Menurutnya, pemberitaan media menggunakan kata-kata yang terlalu 'sensasional dan menakutkan', seperti penggunaan kata "virus pembunuh" atau 'penyakit yang mematikan".
"Beberapa organisasi media, khususnya koran tabloid menyebarkan informasi yang tidak benar termasuk berita wabah ini terkait dengan kebiasaan warga China mengkonsumsi sup kelelewar," ujarnya.
"Padahal itu tidak benar dan hewan peliharaan bisa juga terkena virus corona," tambah Professor Wahl-Jorgensen.
Laporan media soal virus corona yang tidak bertanggung jawab, terlalu sensasional telah menyebakan ketakutan dan kepanikan di Australia
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya